Tahun 2020 Semua PKBM Harus Selenggarakan Pendidikan Kesetaraan

Plt.Kepala SLNF-SKB Biak, Margaretha Singgamuim S.Pd saat memberikan sambutan pada diklat peningkatan kopetensi pendidik dan tenaga kependidikan di Biak Numfor

Biak, Teraspapua.com –  Pimpinan Satuan Pendidikan Formal – Sanggar Kegiatan belajar (SPNF-SKB) Biak Margaretha Sinaggamui, S.Pd menegaskan, di tahun 2020 semua PKBM, harus menyelenggarakan pendidikan kesetaraan dengan menggunakan Kurikulum  ( K13).

Menurutnya, kurikum Kesetaraan K13 di Biak, baru pertama kali dilakukan “ungkapnya ketika ditemui di ruang kerjanya seusai membuka Dilkat Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Implementasi Kurikulum 2013 (K13) Pendidikan Kesetaraan bertempat di ruang pertemaun SKB Biak, (16-20/12/2019)

banner 325x300

“hal sangat penting sekali yakni walaupun kita basisnya pendidikan tetapi belum tentu kita bisa paham dengan pendidikan kesetaraan sosial untuk penerapan K13,”akuinya

Kami mengundang fasilitator dari Kementrian ,untuk hadir di Biak agar kita dengar dari sumbernya lansung informasi dari pendidikan kesetaraan itu seperti apa” katanya.

“saya berharap teman-teman yang mengikuti diklat bisa pulang dan berbagi ilmu kepada tutornya di  PKBMnya masing-masing karena sekarang untuk pendidikan kesetaraan tidak lagi seperti dulu kita daftar warga belajar kemudian datang ujian baru datang,” ungkapnya

Ditekankan, sekarang harus ada pembelajaran,  ada tingkatan,untuk paket A apabila ada siswa putus pada kelas 1-3 berarti dia ada di kelas yang berbeda dengan kelas-kelas persiapan seperti kelas IV sampai dengan kelas VI ,demikian juga untuk paket B SMP.

Apabila siswa putus kelas 1 berarti dia harus mengulang dari kelas 1 kelas II dan kelas III  kemudian SMA juga seperti itu jadi tidak seperti dulu”imbuhnya.

“ Kesetaraan berarti sudah sama dengan pendidikan formal hanya kita ada Fleksibel di waktu belajar dan lebih banyak presentase untuk keterampilan mereka,”jelas Margaretha

Dijelaskan, jadi sekarang pendidikan kesetaraan tidak lagi hanya mendaftarkan warga belajar kemudian waktu ujian dia ikuti, tapi sudah harus dengan proses belajar, kemudian sudah ada modul-modulnya;

Begitu juga  ada ujian permodulnya dan  akhir semester juga sudah ada sehingga mereka punya raport untuk setiap ujian itu .

Saya berharap ketika mereka di latih selama lima hari ini betul-betul memanfaatkan kesempatan ini banyak bertanya banyak mengali informasi dari narasumbernya.

 Sehingga ketika mereka pulang mereka bisa membagikan ilmu mereka itu ke sesama tutornya di PKBM sembari berharap dua tutor ini bisa jadi penyambung informasi kepada teman-teman tutor yang lain supaya karena batas kita,” tukasnya.

Pantauan media ini,Peserta yang mengikuti diklat tersebut ,sebanyak 40 orang dari PKBM yang menyelengarakan program  pendidikan kesetaraan “pungkasnya.

(Hend DK)