Jayapura, Teraspapua.com – Pemerintah Kota Jayapura melalui dinas Sosial, melakukan Sosialisasi Taruna Siaga Bencana (Tagana), dikawasan wisata pantai Hamadi Distrik Jayapura Selatan, Rabu ( 23/6/2021).
Kepala Seksi Bencana Dinas Sosial Itje Yonece Hamadi dalam laporan menyatakan, Tagana ditetapkan dengan maksud untuk mendayagunakan dan memberdayakan generasi muda dalam penanggulangan bencana.
Sementara tujuan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana baik sebelum pada saat dan sesudah terjadinya bencana.
“Peserta sosialisasi sebanyak 50 orang. Tagana kota Jayapura 26, Kelurahan dan relawan atau komunitas sosial 16 orang,” rinci Itje.
Diharapkan, dengan mengikuti kegiatan ini peserta dapat mengambil peran ketika terjadi bencana sosial dan alam di kota Jayapura.
Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano mengatakan, ada 3 tempat wisata besar di kota Jayapura. Pantai Hamadi, Base’G dan Holtekamp.
“Ini juga sering terjadi bencana, di mana masyarakat kita yang melakukan rekreasi sering mengalami musibah tenggelam,” terang Tomi Mano.
Maka itu, saya minta Dinas Sosial Kota Jayapura dengan tim Tagana ini bisa berkoordinasi dengan Kepolisian, Angkatan Laut untuk bisa membuat Pos di tiga tempat wisata tersebut. Agar cepat dalam menangani, jika ada masyarakat yang tenggelam atau musibah laut lainnya.
Selain itu di daerah padat penduduk juga sering terjadi kebakaran dan bencana tanah longsor,” imbuhnya.
Maka itu, Tomi Mano minta, Dinas Sosial membentuk satu tim Tagana. Supaya masyarakat bisa terlibat membantu pemerintah dalam penanganan bencana, masa tanggap darurat.
“Kewaspadaan itu tentu kita lakukan, dan berkoordinasi dengan Badan Bencana Daerah Kota dan Provinsi. Kita juga memasang tanda – tanda larangan, alarm tsunami, sembari melakukan sosialisasi jika terjadi bencana masyarakat dilarikan ke titik mana untuk mengamankan diri jika datang tsunami,” ujarnya.
Selain itu ditambahkan Tomi Mano, gempa di kota Jayapura juga sering terjadi, maka Dinas Sosial, Badan Bencana lakukan pelatihan – pelatihan.
“Kita punya tim yang sudah dibentuk di kota Jayapura, jika terjadi bencana longsor, kebakaran selalu cepat turun menangani,” terangnya.
Dan kita sudah melakukan uji coba, bagaimana penanganan bencana kebakaran di kantor Wali Kot. Bagaimana bisa mengeluarkan orang-orang dari dalam gedung yang cepat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Irawadi menambahkan, sosialisasi ini sudah 2 tahun dilaksanakan. Tentu untuk menghimpun tenaga – tenaga siap pakai di lapangan.
“Kususnya, untuk penanggulangan bencana dan bencana sosial. Di samping itu kita meminta dari Radio Antar Penduduk Indonesia dan relawan-relawan lain yang selama ini aktif di tempatnya, kita satukan visi, sehingga saat kejadian besar dan kecil kita menyatu dalam membantu pemerintah untuk menanggulangi bencana alam maupun bencana sosial,” kata Irawadi.
Irawadi juga mengungkapkan, komunitas – komunitas ini ketika di organisasi, mereka memang sudah ada kegiatan – kegiatan. Meskipun masih bersifat individu dan sesuai label dan saat ini kita padukan mereka.
Bahkan, setiap kali bencana, mereka kita ajak untuk sama – sama membantu pemerintah. Seperti bencana kebakaran yang terjadi di dok 9, hampir 12 relawan yang tergabung untuk membantu pemerintah,” tukasnya.
(Let)