Jayapura, Teraspapua.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Rencana Pembangunana Jangka Menengah Kampung (RPJMK) di 14 Kampung Kota Jayapura.
Bimtek dihadiri oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M, Si sekaligus memberikan sambutan di Hotel Ultima Horison Entrop, Kamis (18/8/2022).
Bimtek ini Pemkot Jayapura menghadirkan para nara sumber dari Bapenas dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonsia.
Penjabat (Pj) Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M, Si menegaskan, saat menyusun RPJMK betul-betul merujuk pada janji saat bapa ibu Kepala Kampung kampanye, janji itu harus sesuai dengan kebutuhan kondisi masyarakat di kampung masing-masing bukan berdasarkan keinginan tetapi betul berdasarkan kondisi kebutuhan masyarakat yang ada di kampung.
“Kalau itu bisa tersusun dengan baik dalam dokumen perencanaan nantinya, setelah di RPJMK kemudian nanti di dibahas di Musrenbang lalu masuk dalam APBKAM setiap tahun,” kata Frans Pekey.
Saya yakin bahwa apa yang Bapak Ibu Kepala Kampung janjikan itu bisa terjawab secara bertahap, tidak mungkin satu kali semua dibangun dan menyesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada.
Tentu Bapak dan ibu kepala kampung pada saat pemilihan kemarin, sudah menjanjikan dalam penyampaian visi misi program kepada masyarakat di kampung. Ada harapan-harapan, keinginan cita-cita yang sudah disampaikan pada saat kampanye.
“Karena itu penting sekali bagi bapak-bapak dan ibu kepala kampung konsisten dan memegang kepada apa yang telah dijanjikan kepada masyarakat,” tekannya.
Frans Pekey menambahkan, kalau itu dilakukan dengan baik dan konsisten pasti masyarakat akan pilih karena berbuat, merubah kampung ada perubahan terjadi di kampung dan konsisten, komitmen, pegang kepada yang sudah dijanjikan dan itu sudah dilakukan.
Menurut Pekey, apa yang dikampanyekan dan dijanjikan tidak serta nertah lalu kemudian kita susun begitu saja, tetapi itu harus direncanakan dan rencana itu harus dituangkan dirumuskan di dalam dokumen perencanaan atau RPJMK.
“Kalau kita melihat dengan jumlah warga di kampung, dengan jumlah dana yang turun ke kampung. masyarakat tidak banyak, tapi uangnya cukup banyak,” akui dia.
Namun kata Pekey, sekarang bagaimana kemampuan kita untuk mengelola mulai dari perencanaan, sehingga kita harap ada perubahan enam tahun ke depan itu ada perubahan-perubahan bukan perubahan pelan-pelan tapi perubahannya signifikan.
“Perubahan yang bisa dilihat baik masyarakat di Kampung atau juga oleh masyarakat dari luar ataupun juga dari masyarakat kota atau dari pemerintah melihatnya ada perubahan,” jelasnya.
Karena selama ini uang banyak yang turun ke kampung tetapi tidak berbuat apa-apa, dan tidak kelihatan hasil di kampung,” tegasnya,
Untuk itu, Pj Wali Kota, Frans Pekey minta kepada tim pendamping dan dinas Pemberdayaan Masyarakat kampung untuk tetap memperhatikan schedule waktu dalam menyusun dokumen-dokumen ini. Mulai dari RPJMK, kemudian Murembang sampai dengan APBD Kampung,” pungkasnya.