FOKUS  

406 Kali Guncang Kota Jayapura, Forkopimda Gelar Rapat Koordinasi Penanganan Gempa

Jayapura, Teraspapua.com – Sejak tanggal 2 hinggah 5 Januari 2023, gempa bumi mengguncang ibu kota Provinsi Papua. Diawali dengan gempa berkekuatan 4,9 scala richter pada tanggal 2 dini hari, hingga 5,2 scala richter pada 4 Januari serta gempa susulan dengan skala yang lebih kecil, terjadi pada 5 Januari.

Gempa bumi yang terjadi terus menerus ini, tentu menimbulkan kepanikan warga kota Jayapura.Apalagi itu terjadi di malam hari, berdasarkan data dari BMKG kota Jayapura, hingga 5 Januari 2023, tercatat 406 kali gempa bumi, dengan 41 diantaranya, dirasakan oleh masyarakat kota Jayapura dan sekitarnya.

Menanggapi hal ini, Pemerintah Kota Jayapura menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Gempa, dalam rangka membicarakan hal-hal terkait penanganan bencana di kota paling timur Indonesia itu.

Rapat koordinasi Forkopimda yang berlangsung di Aula Sian Soor, kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (05/01/2023) ini. Dipimpin oleh Penjabat (Pj). Wali Kota Dr. Frans Pekey, M.Si, Yang turut dihadiri Ketua DPRD Kota Jayapura Abisai Rollo, SH,. MH, Fokrkopimda, Pj. Sekda Kota Jayapura, Robby Kepas Awi, SE, MM Kepala BMKG Wilayah V Jayapura, Pimpinan PT. PLN dan Telkomsel, kepala-kepala OPD dan kepala Distrik se kota Jayapura.

Mengawali rapat tersebut, Frans Pekey menyebutkan rapat yang digelar, bertujuan untuk membicarakan langkah-langkah kontijensi, serta sosialisasi kepada publik, sehingga meredakan kepanikan yang terjadi pada waga kota Jayapura.

Situasi seperti ini kata Pekey, membuat pemerinta kota serta stakeholder, untuk melakukan langkah-langkah antisipasi, pada saat terjadi bencana.

Sementara itu, Kepala BMKG Wilayah V Jayapura, Juztuz mengatakan. Gempa bumi yang terjadi kali ini, belum bisa dipastikan kapan akan berakhir, karena sifat gempa yang fluktuatif. Namun demikian, pihak BMKG akan terus melakukan pemantauan perkembangan gempa, untuk disampaikan kepada pemerintah daerah.

Dari pemaparan BMKG, pada tanggal 2 Januari 2023, ada 10 gempa yang dirasakan. Pada 3 Januari, sebanyak 13 kali gempa dirasakan. Pada 4 Januari, 17 kali gempa dirasakan dan 5 Januari, 1 kali gempa terasa di kota Jayapura dan sekitarnya.

Dalam pemaparan yang disampaikan, gempa yang terjadi akibat adanya sesar aktif yang saling bergesakan. Selain itu, bebatuan di dasar laut Jayapura, yang rapuh, menjadi salah satu pemicu terjadinya patahan dan menyebabkan gempa.

Sementara itu, dalam rapat tersebut disampikan juga dampak kerusakan beberapa bangunan, akibat gempa di kota Jayapura. Yakni Kantor Walikota, Swis Belhotel, Hotel Horison, RS Provita, Mall Jayapura, Hotel Suny Abepura, Restoran Be One, Puskesmas Jayapura, serta beberapa fasilitas umum lainnya.

Usai rapat berlangsung, Pj. Walikota dalam keterangan Persnya mengatakan, banyak hal yang telah di bicarakan dalam rapat dimaksud, baik soal gempa bumi, maupun perubahan cuaca ekstrim yang bebera hari kedepan, bisa terjadi di kota Jayapura. Dengan Demikian Pekey menambahkan, ada langkah-langkah cepat yang harus dilakukan oleh pemeritah.

“Ada langkah-langkah cepat yang harus kami lakukan bersama. Diantaranya, pembentukan Tim Terpadu Siaga Bencana, kemudian ada Posko Terpadu, yang melibatkan semua stakeholder. Yang berikut, kita hasul melakukan sosialisasi melalui berbagai media, sehingga masyarakat tidak termakan isu.” Papar Pekey.

Dirinya menambahkan, terkait sifat gempa yang fluktuatif dan belum ada sinyal dari BMKG bahwa akan ada gempa susulan yang berpotensi membahayakan, maka pemerintah kota Jayapura, belum mengeluarkan status tanggap darurat. Dirinya berharap, gempa akan segera berakhir.

“Mudah-mudahan tren ini dia turun, sampai dengan habis. Karena itu, kita tidak mengeluarkan status tanggap darurat atau siaga bencana, karena memang belum memenuhi syarat. Karena belum ada kerusakan parah bahkan korban jiwa yang ditimbulkan akibat gempa ini.” Tutupnya.

Ditempat yang sama, ketua DPRD Kota Jayapura Abisai Rollo,,SH, MH mengatakan, sesuai penyampaian dari BMKG, gempa yang terjadi selama tiga hari ini tidak berpotensi Tsunami. Dengan demikian, dirinya meminta msyarakat tetap tenang, serta tidak terpancing dengan informasi hoax yang berkembang di masyarakat.

Abisai Rollo berharap, masyarakat tetap tenang, serta terus mengikuti informasi resmi dari BMKG. Dirinya meminta anggota DPRD kota Jayapura, untuk turun ke Dapil masing-masing, memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

“Itulah sebabnya saya berharap kepada seluruh masyarakat tetap tenang saja di tempat, dan tetap mengikuti informasi resmi dari BMKG, agar kita semua aman di kota ini. Dan kepada bapak ibu anggota DPRD, saya harap untuk turun ke daerah pemilihan masing-masing, untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.” Tegasnya.

Masih ditempat yang sama, Juztuz selaku Kepala BMKG Wilayah V Jayapura kepada awak media mengatakan, belum ada alat yang bisa mendeteksi, kapan gempa akan berakhir. Namun pihaknya akan terus memantau perkembangan gempa, dan akan disampaikan kepada masyarakat.

“Gempa yang kita rasakan kemarin memang cukup banyak, ini akibat dari struktur batuan yang sangat rapuh, sehingga memicu enegri batuan tersebut bergerak hingga kepadatannya ter isi penuh, barulah trennya menurun. Namun kita lihat trennya masih fluktatif, itu artinya gempa-gempa susulan masih akan terjadi.” Ujarnya.

Terakait maraknya infirmasi yang beredar di masyarakat, terkait dengan adanya Tsunami yang diakibatkan oleh gempa. Juztuz menegaskan, untuk mengupdate info BMKG maupun datang langsung ke kantor BMKG, guna memperoleh informasi resmi yang valid.

“Apapun informasi yang bukan dari BMKG, jangan dijadikan acuan untuk memicu keresahan dimasyarakat. Kami berharap, semua elemen masyarakat dari tingkat distrik sampai RT-RW, Kepolisian-TNI, untuk mari kita bersama-sama memberikan sosialisasi kepada masyarakat, dengan info dari BMKG. Sehingga info itu bisa tersebar dan bisa menangkal info-info yang tidak bertanggungjawab di masyarakat.” Papar Juztuz.

Dalam kesempatan ini, Wakapolresta Jayapura Kota, AKBP. Supraptono menegaskan, pihak Polresta akan melakukan penelusuran terhadap oknum-oknum penyebar informasi hoax terkait gempa yang terjadi di kota Jayapura.

“Upaya penelusuran sedang kami lakukan, bagi penyebar informasi Hoax ini. Dan jika kedapatan, maka akan diproses seuai hukum yang berlaku.” Tegasnya.

Wakapolresta juga menghimbau, agar masyarakat tetap tenang. Dan mengikuti berita-berita resmi dari BMKG.

“Sesuai anjuran Kapolresta Jayapura Kota, agar masyarakat tetap tenang, tetap mengikuti berita-berita dari BMKG. Dan kita tetap optimis bahwa gempa ini akan segera berakhir.” Tandasnya.