Jayapura, Teraspapua.com – Jemaat GKI Eben Haezer Kayopulau, Klasis Port Numbay melaksanakan sidang jemaat ke – XXIII di gedung gereja setempat, Sabtu (4/2/2023).
Pelaksanaannya dibawa sorotan tema “Kasih Kristus Menggerakkan Kemandirian Gereja Mewujudkan Keadilan, Perdamaian dan Kesejahteraan”
Sementara subtema “Melalui Sidang Jemaat XXIII GKI Ebenhaezer Kayopulau, kita Membangun Keseharian Untuk Pembaharuan GKI Menuju Jemaat Yang Dewasa Mandiri dan Misioner.”
Momen ini diawali dengan ibadah singkat yang dipimpin oleh Ketua Majelis Jemaat, Pdt. Joice P. Tulaseket, S, Si, Teol. Dalam khotbahnya dikatakan, lewat tema sidang jemaat ini, tentu menjadi komitmen kita yang hari ini ada bersama untuk melangsungkan sidang jemaat ke-XXIII.
“Kalau kita mau membangun suatu persekutuan sejati, memang itu tidak mudah, karena membutuhkan satu komitmen, kesehatian dalam perjalanan kehidupan kita. Tapi itu membutuhkan pengorbanan, perlu kasih karunia Tuhan yang ditanggapi dengan benar untuk bisa mewujudkan semua ini,” ujar Pdt. Joice Tulaseket,
Pdt. Joice Tulaseket mengatakan, jangan berpikir bahwa masuk dalam suatu persekutuan orang percaya itu gampang tanpa ada pergumulan dan tantangan. Kalau hidup dalam persekutuan pasti kita akan saling memahami, menghargai dan menghormati satu dengan yang lain.
“Untuk bisa membangun satu persekutuan yang indah, bagaimana kita bisa menjadi jemaat yang dapat mewujudkan keadilan, perdamaian dan kesejahteraan,” ujar Pdt. Joice Tulaseket.
Menurutnya, kita bisa menyatakan bagaimana hidup dalam kesehatian untuk pembaharuan jemaat Ebenhaezer Kayo Pulau menjadi dewasa, mandiri dan misioner dan diperlukan komitmen.
Pdt. Joice Tulaseket meyebutkan, sebagai orang-orang yang dipanggil oleh Tuhan, saat ini kita akan ada dalam sidang jemaat, Bapak Ibu sebagai pekerja-pekerja di ladang Tuhan , kita semua yang diundang Allah untuk mendekatkan supaya dia bisa berbicara satu tahun pelayanan ke depan itu seperti apa.
“Kita rancang bersama-sama, sebelumnya kita akan mendengarkan laporan pertanggungjawaban dan setelah itu kita akan merancang program apa yang akan kita buat di tahun ini untuk dilaksanakan.” tandas Pdt. Joice Tulaseket.
Dalam sambutan Pdt. Joice Tulaseket juga mengatakan, dalam sidang jemaat ini pasti kita semua penuh dengan harapan yang baik agar dapat terwujud di tahun pelayanan.
Jemaat GKI Eben Heazer Kayo Pulau dan kita semua juga pasti mengharapkan mampu menjadi alat bagi Tuhan untuk memperdengarkan suara-Nya bagi orang lain dan juga mampu melakukan perkara-perkara besar bagi pekerjaan Tuhan.
“Pasti kita semua penuh dengan harapan yang baik agar dapat terwujud di tahun pelayanan, di tengah-tengah jemaat dan kita juga pasti mengharapkan mampu menjadi alat bagi Tuhan untuk memperdengarkan suara-Nya bagi orang lain dan juga mampu melakukan perkara-perkara besar bagi pekerjaan Tuhan,” papar Pdt. Joice Tulaseket.
Ditempat yang sama Ketua panitia Sidang Jemaat ke- XXIII Roland Chiyo Rian Youwe dalam laporan mengatakan, panitia dibentuk berdasarkan keputusan Sidang Jemaat dengan nomor keputusan nomor 02/G-20/IX/2022.
“Pelaksanan sidang jemaat dimulai dengan rapat evaluasi pra sidang pada Sabtu 21 Januari 2023 dan sidang dilaksanakan pada hari ini Sabtu, 4 Februari 2023,” ungkap Roland.
Roland merincikan, peserta yang terdiri dari utusan Klasis 2 orang, Majelis Jemaat 30 orang, utusan unsur PKB, PW, PAM dan PAR berjumlah 17 orang, utusan Jemaat dari ksp 1 – 8 sebanyak 24 orang.
“Utusan pemerintahan kampung Kayopulau 1 orang, panitia pembangunan 4 orang, utusan sekolah 2 orang, Tokoh Adat (Kepala Suku dan Ondoafi) 5 orang dan Tokoh Jemaat ( Minthargu Monye) 1 orang. Jumlah keseluruhan perserta sidang sebanyak 86 orang,” urainya.
Selaku Ketua Panitia Roland menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan pelaksanan Sidang Jemaat ke- XXIII GKI Eben Heazer Kayo Pulau ini.
Sementara Badan Pekerja Klasis, Pdt. Fransina Mandowen, S. Th dalam sambutan mengatakan, Sidang Jemaat yang kita lakukan di tengah-tengah jemaat ini adalah sidang atau perayaan keselamatan dan pertanggungjawaban iman atas amanat gereja.
“Sidang ini adalah tempat pengambilan keputusan tertinggi di dalam Jemaat dan ini dilaksanakan satu tahun satu kali, oleh karena itu diharapkan kepada peserta sidang yang memiliki tanggung jawab untuk menggumuli seluruh pelayanan yang berlangsung di tahun 2023 dalam pimpinan dan kuasa Tuhan,” ujar Pdt. Fransina.
Serta lanjut Pdt. Fransina menetapkan setiap kegiatan-kegiatan yang akan kita lakukan di dalam jemaat untuk Tuhan, oleh karena itu kita butuh pertolongan Tuhan supaya dapat melakukan tugas, membangun kesehatin dan pembaharuan untuk pembaharuan gereja atau jemaat ini, menuju jemaat yang dewasa, mandiri dan misioner.
Lebih lanjut Pdt. Fransina menyebutkan, sidang ini telah diatur dalam tata Gereja GKI di tanah Papua, dilakukan satu tahun satu kali dan sidang ini adalah tempat dimana kita melaksanakan evaluasi program, kalau kita telah melewati seluruh pelayanan kita di Tahun 2022 maka hari ini kita juga akan mengevaluasinya dalam jemaat ini bersama unsur-unsur.
“Di sinilah tempatnya kita mengevaluasi seluruh pelayanan dan anggaran belanja gereja, dan di tempat inilah kita juga akan membuat semua keputusan tentang program dan anggaran belanja gereja untuk tahun pelayanan 2023,” jelasnya.
Oleh karena itu tema sidang jemaat dalam tahun ini adalah tahun pembaharuan, yang menuntut kita untuk melakukan pembaharuan-pembaharuan di dalam seluruh pelayanan.
Pdt. Fransina mengingatkan, sidang ini harus dijaga wibawahnya untuk kita sampaikan pikiran, usulan, saran dengan sopan supaya sidang ini berlangsung dengan benar, sukses, menghasilkan keputusan-keputusan gereja yang punya kualitas,” pungkas Pdt. Fransina Mandowen, S.Th.
Pelaksanan sidang ditandai dengan penabuhan tifa oleh badan pekerja Klasis, Pdt. Fransina Mandowen, S. penyamatan tanda peserta dan penyerahan palu sidang kepada Ketua Majelis Jemaat, Pdt. Joice Tulaseket, SST, Teol.