Jayapura, Teraspapua.com – Gempa bumi dengan maknitudo 4,5 yang mengguncang seluruh wilayah ibu Kota Provinsi Papua, tentu sangat mempengaruhi pelayanan publik kepada masyarakat, terutama di kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Jayapura APO, Kelurahan Bhayangkara.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bapenda Kota Jayapura, Ali Mas’Udi kepada Teraspapua.com mengemukakan, pada tanggal 9 Februari 2023 lalu terjadi gempa bumi hebat dengan maknitudo 5,4 dan sangat berpengaruh terhadap pelayanan kita.
“Memang kondisi kantor Bapenda ada sedikit keretakan di sisi sudut kiri kanan sehingga sebagian orang pasca gempa panik, baik pegawai atau wajib pajak, sehingga pelayanan dilakukan di lapangan,” kata Ali di kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (15/2/2023).
Lanjut Ali, sesuai dengan status tanggap darurat bencana supaya kita jangan disalahkan, sehingga yang tepat memang kita lakukan pelayanan di luar ruangan.
“Jadi mulai hari Senin, (13/2/2023) kami membuka pelayanan. Dikatakan, awalnya kami menerima berkas-berkas supaya wajib pajak jangan kecewa, karena di awal tahun banyak WP memperbarui izinnya, melengkapi berkas-berkas untuk keperluan tender,” tutur Ali Mas’Udi.
Target awal, kami himpun dulu, setelah tim bergerak maka pelayanan di hari Senin kami sudah bisa menerbitkan surat ketetapan pajak daerah dan retribusi daerah.
SKPD dengan kode eblling itu sudah bisa kita cetak, artinya sistem kita relatif normal, namun ungkap Ali, karena pembayaran di loket bank, tapi bank Papua belum bisa melayani WP, karena masalah pelayanan.
“Jadi, hari Senin kami koordinasi dan timnya datang untuk survei bawa kami lakukan pelayanan di lapangan, dan di hari Selasa (14/2/2023) menyesuaikan dan sudah bisa jalan.
Menurut dia, walaupun pelayanan di lapangan tapi relatif normal. Kita buka pelayanan dari jam 9.00 – 15.00 Wit atau jam 03.00 sore.
Ali pun menambahkan, walau masih trauma, tapi pegawai Bapenda lebih semangat melakukan pelayanan di luar ruangan dan selain pelayanan di halaman kantor kita juga memang sesuai dengan kalender dan jadwal kami di bulan Februari terutama untuk pendataan dan penagihan lebih banyak di lapangan.
“Jadi, memang di luar peristiwa gempa, kami punya jadwal kalender, kegiatan pendataan dan penagihan piutang panjang, jadi mereka lebih nyaman juga tugas di lapangan,” jelas Ali.