Jayapura, Teraspapua.com – Dalam membuat rancangan pembelajaran dan modul ajar haruslah berinovasi yang bermuara kepada peserta didik dan membuat siswa kita di sekolah menjadi percaya diri khususnya di lingkungan SMP YPK Paulus Dok V.
Demikian disampaikan Ketua BP Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di Tanah Papua, Joni Y. Betaubun, SH, MH saat membuka In House Training (IHT) implementasi kurikulum merdeka tahun kedua tahu ajaran 2023-2024 di SMP YPK Paulus Dok V Jayapura, Selasa (18/7/2023).
Selaku Ketua YPK di Tanah Papua, Joni Y. Betaubun sangat mendukung diadakannya IHT, karena memiliki manfaat yang sangat bagus bagi sekolah, guru dan semua yang terkait untuk kedepannya.
“Sebagai seorang guru yang profesional, harus merencanakan, melaksanakan dan melakukan penilaian/asessmen pembelajaran. Dapat mengakses platform merdeka mengajar (PPM), karena pemerintah melegalkan bapak ibu guru untuk dapat memanfaatkan platform merdeka mengajar dengan sebaik mungkin,” ujar Betaubun.
Untuk itu kata pria yang akrab disapah JB itu, semua tenaga guru, tenaga kependidikan serta peserta didik yang didukung orang tua sama-sama bergerak mengimplementasikan kurikulum merdeka.
“Kepala sekolah wajib membimbing dan membina, memotivasi guru-guru dan harus ada penghargaan atau reward supaya ada semangat dari bapak ibu dewan guru dalam proses belajar mengajar. Tapi juga ke depan akan ada reward dari BP YPK kepada sekolah-sekolah yang berprestasi,” beber JB.
“Jadi, setelah IHT ini apa yang didapat bisa diterapkan dan diimplementasikan pada proses pembelajaran di SMP YPK Paulus Dok V. Kita sukseskan tujuan pemerintah demi mensukseskan memajukan dunia pendidikan agar lebih merdeka,” harapnya.
Sementara Kepala Sekolah Margaretha Tenu, M.Pd mengatakan, tujuan IHT adalah untuk menyusun perangkat ajar kurikulum merdeka. Artinya pelaksanaan IHT ini mengawali seluruh proses pembelajaran di sekolah ini.
“Jadi setelah IHT ini ada produk yang dihasilkan yaitu perangkat ajar bagi setiap pengajar dalam hal ini bapak ibu guru, sehingga nantinya dapat diimplementasikan kepada peserta didik,” ujar Tenu.
Lanjut Tenu, kurikulum merdeka ini lebih ditekankan kepada minat dan bakat siswa, sehingga kami akan melakukan itu melalui proses pembelajaran secara intra kurikuler berupa P5 penguatan pelajar profil Pancasila.
Tenu juga mengatakan, ada tiga tema yang kita angkat tahun ini yaitu suara demokrasi, dan gaya hidup berkelanjutan untuk semester satu. Nantinya di semester dua kami akan mengangkat kebhinekaan global.
Bahkan koordinator koordinator tim P5 sudah dibentuk, sehingga diharapkan dengan kegiatan IHT ini kami langsung action untuk peserta didik kami.
Sehingga minat bakat anak-anak kami arahkan sesuai pilihan mereka, karena kurikulum merdeka. Anak-anak diberikan kebebasan untuk menyampaikan apa yang menjadi minat dan bakat mereka yang mereka dapat salurkan melalui kegiatan P5 ini.
“Hari ini adalah suatu kebahagiaan bagi SMP YPK Paulus DOk V atas, karena momen ini dibuka langsung oleh ketua BP Yayasan Pendidikan Kristen di tanah Papua Bapak Joni Y. Betaubun, SH. MH dan mewakili Kepala Dinas Pendidikan yaitu Kepala Bidang pembinaan SMP. Ini merupakan satu penghargaan bagi kami dan kami siap untuk melakukan kegiatan IHT selama 2 hari,” papar Tenu.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Yoppi Y Hanuebi menegaskan, implementasi kurikulum merdeka adalah kurikulum yang terbaik selama kurikulum ini berjalan.
“Karena dengan kita menerapkan pembelajaran merdeka di dalam kelas, kita bisa implementasikan itu dalam program P5. Selama ini kita belajar hanya intelektual, dan tidak mengimplementasikan apa yang dimiliki anak potensi-potensi yang ada pada anak-anak tidak kita tampilkan,”ujarnya.
Dengan begitu maka tentu anak-anak bisa berdiri mandiri, dan berkarya dengan apa yang dia punya. Yoppi juga menekankan kepada bapak ibu guru jangan kita mengharapkan anak itu untuk pintar di sekolah.
Karena menurut dia, sekalipun dia tidak bisa belajar di sekolah, nanti di luar dia mempunyai kemampuan dan potensi lain, yang bisa dia kembangkan untuk menjadi orang yang sukses.
“Saya berharap kegiatan ini bukan menjadi satu rutinitas, tapi ini adalah suatu kebutuhan untuk melihat kesiapan kita, dalam menghadapi era globalisasi,” ucapnya.
(Har/Ricko)