Jayapura, Teraspapua.com – Guna mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, BP YPK di Tanah Papua melalui Panitia menggelar Workshop bagi Kepala Sekolah, tenaga pendidikan dan kependidikan SMK YPK se- Kota Jayapura.
Workshop dihelat di Hotel Horison Padangbulan, Distrik Heram Kota Jayapura, Papua, Selasa (05/09/2023) dan di buka secara resmi oleh Pj Wali Kota Jayapura, Frans Pekey yang diwakili Pj Sekda, Robby Kepas Awi.
Robby Kepas Awi dalam sambutan mengatakan, pendidikan adalah fondasi dari sebuah masyarakat yang maju dan berkembang.
“Guru adalah garda terdepan dalam menyebarkankan pengetahuan dan membimbing generasi penerus kita, menuju masa depan yang lebih baik,” kata Robby.
Oleh karena itu, dukungan kepada para guru adalah investasi yang sangat penting bagi kemajuan pendidikan di kota Jayapura, Port Numbay.
Disebutkan, kurikulum merdeka belajar adalah konsep revolusioner yang memberikan kebebasan kepada guru dalam merancang, dan mengimplementasikan pembelajaran yang lebih menarik dan relevan bagi siswa.
Hal ini akan membantu kita menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas dalam hal akademik, tetapi juga terampil dalam berpikir kreatif, kolaboratif danberinovasi .
Dikatakan, dalam pelatihan ini para guru SMA SMK YPK di kota Jayapura akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengimplementasikan IKM belajar.
Ini adalah peluang bagi mereka untuk terus berkembang, sebagai pendidik yang berdaya. Dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang dunia pendidikan saat ini, saya mengajak kita semua untuk bersatu dalam semangat perubahan positif,” tandansya.
“Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan pendidikan yang merangsang inklusif dan responsif tentang perkembangan zaman,”ajaknya..
Robby menambahkan, Pemerintah kota Jayapura dalam rangka mencerdaskan guru dan anak-anak murid maka banyak program yang telah dilakukan melalui Dinas Pendidikan Kota Jayapura.
“Pj Wali Kota Jayapura, Frans Pekey pada tahun 2023 ini telah mengirim kurang lebih 53 anak Port Numbay ke Yayasan Genius baik SMP yang masuk SMA 30 orang ,dan juga SD yang masuk SMP ada 20 orang,” rincinya.
Kemudian 15 anak Port Numbay sudah diberangkatkan untuk kuliah di UKSW,di dalamnya juga ada anak-anak YPK. Lewat Dinas Pendidikan, berkolaborasi dengan Badan Kepegawaian telah mengirim 8 orang dokter spesialis dari Port Numbay dan sekarang mereka sementara mengikuti pendidikan, dan “Kamis besok Pj Wali Kota akan menandatangani MoU untuk 5 orang anak Port Numbay. 3 orang untuk sekolah pilot dan dua orang untuk muntir pesawat,”bebernya.
Sementara itu, Ketua BP YPK di Tanah Papua, Joni Y. Betaubun dalam sambutan menegaskan, untuk memastikan bahwa guru memiliki kompetensi kita bicara tentang kepentingan besar, anak-anak punya masa depan, maka hari ini guru-guru duduk di sini untuk belajar tentang kompetensi.
“Memiliki kompetensinya yang cukup dalam implementasi kurikulum merdeka. Kalau kita tidak belajar hari ini maka kita akan tertinggal,” cetusnya.
Diperlukan pelatihan dan workshop dan fokus pada peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Workshop ini bertujuan untuk membantu guru dan memahami konsep dan strategi yang terkait dengan kurikulum merdeka.
Disebutkan, guru perlu memahami dengan baik konsep dan tujuan dari kurikulum merdeka itu, hal ini meliputi pemahaman tentang prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menjadi dasar kurikulum ini, serta strategi pembelajaran yang digunakan.
“Guru- guru perlu memiliki ketrampilan dalam merancang pembelajaran yang efektif dan bermakna untuk siswa. hal ini meliputi pembelian, bahan ajar yang tepat menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan pengembangan instrumen evaluasi yang akurat,” paparnya.
Untuk itu, BP YPK mengingatkan, perlu peningkatan kompetensi guru dan kurikulum merdeka, para peserta akan belajar konsep – konsep dasar yang terkait dengan kurikulum merdeka dan penerapan pembelajarannya,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Direktur Eksekutif, Christina D. Widyastuti yang juga selaku Ketua Panitia dalam Laporan mengatakan, Workshop ini bertujuan agar para guru dapat mempersiapkan diri lebih awal dalam melaksanakan kurikulum merdeka di tahun ajaran 2023/2024.
“Kami berharap melalui Workshop ini agar semakin memperkuat peran guru di era pendidikan transformasi,” ujarnya.
Disebutkan, Workshop akan berlangsung selama 3 hari mulai dari tanggal 5 sampai dengan 7 September.
SementarapPeserta adalah kepala sekolah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMA dan SMK YPK di Kota Jayapura, berjumlah 30 orang.
Untuk narasumber atau pemateri berasal dari BP YPK di tanah Papua dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Jayapura. Seperti Ketua BP YPK di Tanah Papua, Joni Y. Betaubun membawahkan materi Kebijakan strategis YPK di Tanah Papua.
Kemudian, Pdt. Syanur Abbas membawahkan materi Karakter dan Kepribadian Kristen bagi Guru dan siswa, Paulus Gandeguai membawahkan materi, Pentingnya Teamwork Dalam Dunia Kerja.
Selain Direktur Eksekutif BP YPK, Christina D. Widyastuti membawahkan mater, Manajemen Konflik, Delvin Lolowang dan juwita Roboth membawahkan materi Struktur Kurikulum Merdeka, Analisa CP, TP dan ATP, Pembelajaran Berdiferensiasi, Penyususuan Modul Ajar, Kriteria Ketercapaian TP, Tehnik Pengelompokan, Assesmen Dalam Pembelajaran dan Projeck Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5.
(Har/Ricko)