Merauke, Teraspapua.com – Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen (BP YPK) di tanah Papua menggelar workshop transpormasional manajemen kepala-kepala sekolah TK, PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK provinsi Papua Selatan.
Kegiatan tersebut berlangsung di Sunny dayinn Hotel Merauke, Senin ( 29/4/2024) dan di buka secara resmi oleh Penjabat Gubernur Papua Selatan, Dr. Ir. Apolo Safanpo, S.T., M.T., IPM yang diwakili Asisten I Setdaprovinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno.
Dirangkai juga dengan penyerahan penghargaan kepada pemerintah provinsi Papua Selatan dan Kabupaten Merauke yang mempunyai perhatian terhadap pengembangan sekolah-sekolah YPK di wilayah itu. Bahkan BP YPK juga menyerahkan bantuan dana hibah kepada 5 kepala Sekolah TK.
Hadir pada pembukaan Workshop, Asisten I Bidang Pemerintahan Umum dan Otsus Papua Setda Provinsi Papua Selatan Agustinus Joko Guritno , Ketua BP YPK di tanah Papua, Joni Y. Betaubun, SH, MH, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Merauke, Yanuaris Katmok, Direktur Eksekutif, Dra. Christina Dwisunu Widyastuti, M.Pd, sekertaris eksekutif, Paulus Gandeguai, S, Pd, MM.
Agustinus Joko Guritno dalam sambutan mengatakan, Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo selama ini berusaha untuk merangkul semua pihak dan semua golongan untuk bersama-sama membangun DOB kita, sesuai dengan talenta yang dimiliki masing-masing.
“Berbicara mengenai transformasi manajemen tentunya semua harus memahami, nantinya narasumber akan menyampaikan kepada seluruh peserta, bahwa dalam manajemen tentunya sangat berhubungan erat dengan organisasi,” kata Guritno.
Lanjut Guritno, kalau kita semua dalam wadah organisasi di YPK, di dalamnya juga ada sub-sub organisasi yang harus kita bina, karena semua ada keterkaitan satu dengan yang lain.
Oleh sebab itu secara keseluruhan hendaknya, saling mendukung dan semua disentuh, jangan sampai ada sub organisasi yang terabaikan dalam organisasi itu.
“Dalam organisasi YPK di dalamnya juga ada sekolah dari TK, SD, SMP, SMK dan SMK. Oleh sebab itu semua menjadi bahan bagi YPK untuk memenets dengan baik dan mempersiapkan sumber daya manusia YPK untuk melayani pendidikan bagi masyarakat di Papua Selatan,” ujarnya.
Lanjut Guritno, pemerintah provinsi Papua Selatan, tetap selalu berusaha untuk memajukan YPK, YPPK, Yapis dan semua yayasan yang mengelola pendidikan di provinsi Papua Selatan.
Mungkin sesuatu bisa ditingkatkan menjadi lebih baik lagi, ini penting karena yayasan-yayasan yang berhubungan dengan pendidika, adalah mitra kerja dengan pemerintah baik provinsi maupun Kabupaten,” imbuhnya.
Pemerintah provinsi Papua mengucapkan banyak terima kasih kepada YPK, kerena merupakan yayasan yang pertama menunjukkan hasil dari dana hibah yang pemerintah provinsi Papua Selatan berikan, yaitu dengan membuat workshop transpormasional manajemen kepala kepala-sekolah.
Diharapkan, para kepala sekolah baik, TK sampai dengan SMK SMA yang mengikuti kegiatan ini nantinya dapat menerapkan apa yang didapat dalam workshop ini, dan juga bisa mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir dengan memperhatikan apa yang disampaikan oleh para narasumber.
Sekaligus juga kata Guritno, bertukar pikiran kepada para sumber antara pengalaman dengan fakta dengan ilmu yang disampaikan.
Para guru ini juga diakuinya, sudah berpengalaman dengan permasalahan-permasalahan di lapangan bagaimana mencerdaskan, mengajar mendidik anak-anak di sekolah khususnya di pedalaman.
“Kalau di pedalaman, mayoritas adalah anak-anak asli Papua, kalau yang di kota mungkin sudah heterogen. Oleh sebab itu, diperlukan metode dan cara atau pengalaman supaya anak-anak itu bisa belajar dengan baik, apa yang kita sampaikan itu bisa diterima oleh anak-anak,” tandasnya.
Sementara Ketua PSW Kabupaten Merauke, Soleman Jambormias, S.Pd.,M.Pd dalam laporan mengatalan, tujuan Workshop, adalah memahami standar pelayanan, tata kelola perencanaan penganggaran dalam pengelolaan sekolah.
“Selain itu mampu menerapkan manajemen pelayanan di sekolah, mampu melibatkan masyarakat dan stakeholder dalam pelayanan di sekolah, menerapkan transparansi akuntabilitas dalam manajemen sekolah,”ujarnya.
Dikatakan workshop ini juga agar para peserta mengetahui dan memahami contoh praktik baik, penerapan manajemen berbasis sekolah, menerapkan kurikulum Merdeka belajar.
Ditambahkan, hasil yang diharapkan dari workshop ini adalah, perubahan iklim kerja di sekolah, raport mutu sekolah, survei pengaduan masyarakat, rekomendasi perbaikan layanan, perencanaan dan penganggaran sekolah yang partisipatif, menggunakan data yang valid dan mutakhir hasil raport mutu sekolah.
Selain itu juga, implementasi rencana sekolah yang transparansi dan akuntabel, laporan kegiatan dan keuangan sekolah terintegrasi, transparansi dan akuntabel, perbaikan pelayanan sekolah, perluasan praktek-praktek mengajar di sekolah sendiri maupun di sekolah lain dan melaksanakan implementasi kurikulum Merdeka belajar di sekolah.
Sementara narasumber sebanyak 10 orang dengan peserta adalah para kepala sekolah, wakasek sekurikulum, bendahara operator sekolah dengan jumlah peserta sebanyak 44 orang.,” pungkasnya.
(Har/ricko)