Biak,Teraspapua.com – Dana 2% yang sudah diberikan dari 6% afirmasi kepada OAP belum menyentuh masyarakat terutama perempuan Orang Asli Papua di Kabupaten Biak Numfor.
Untuk itu masyarakat, terutama kelompok perempuan dan pemangku kepentingan serta OPD kabupaten Biak Numfor meminta agar di tahun 2020 atas seijin Presiden Jokowi kepada Pemerintah Provinsi agar ditingkatkan dari dana afirmasi itu menjadi 15%”
“ Untuk lembaga keagamaan mendapatkan 5%, masyarakat adat 5% dan kelompok masyarakat 5% ,agar benar-benar bisa menyentuh perempuan OAP yang ada di kampung-kampung “ujar Anggota MRP Pokja Perempuan Yuliana Wambrauw kepada wartawan di kawasan wisata Segara Indah Biak Timur yang merupakan tempat pelaksanaan kegiatan Kunjungan kerja MRP Pokja Perempuan Orang Asli Papua,Sabtu (02/11/2019)
Menurunya kendala yang ditemui yang kita lihat dan dengar bersama bahwa itu di kembalikan ke pejabat Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam) dan Kepala Pemerintahan Kampung (KPK),untuk bagaimana menterjemahkan dana otonomi khusus.
“ Bahkan yang dibilang dana prospek itu kita kembalikan kepada pemangku kepentingan di kampung-kampung,”sambungnya”.
Untuk itu KPK diminta bisa menterjemahkan kepada masyarakat kampung, agar bisa menyamaratakan dana tersebut dan lebih kepada pemdampingan dari OPD-OPD terkait dari 4 bidang besar yang ada di pembagian Otsus bagi Provinsi Papua.
“MRP lahir untuk menjawab aspirasi masyarakat dan merupakan representasi kultur OAP yang di dalamnya ada 3 kelompok kerja besar yaitu Pokja adat,keagamaan dan perempuan yang semuanya adalah OAP”ujarnya
“ Tentu untuk memperjuangakan hak-hak ,bahkan MRP memperjuangkan 6% yang diberikan kepada afirmasi bagi OAP, kelompok kerja adat, keagamaan dan kelompok kerja perempuan,”tegas Yuliana
Untuk itu MRP berharap agar kedepan dana yang diberikan sebesar 6% atau akan dinaikan di tahun-tahun yang akan datang agar benar-benar bisa menyentuh masyarakat dari tingkat atas sampai ketingkat bawah.
“masyarakat yang ada di kampung-kampung harus bisa menikmati dan merasakan dana Otsus dimana ada kesejahteraan dalam rumah tangga, kelompok-kelompok usaha sebagai usaha kecil menegah dalam rumah tangga di tiap-tiap kampung,”pungkasnya”.
(Hend DK/Oland/Rick)