Progres Pembangunan Gereja Efrata Kayu Batu 50 % Setelah Pemasangan Atap

Wakil ketua I TP PKK Provinsi Papua, Pdt. Dr. Since Loupatty saat menggunting pita,didampingi Wakil Ketua BP Am Sinode GKI .Pdt Hizkia Rollo,S.Th dan ketua Pantia. Dr. Djong H. W. Makanuay, ST, MM,

Jayapura,Teraspapua.com – Pembangunan Gedung Gereja jemaat GKI Efrata Kayu Batu ,hingga saat ini fisiknya telah mencapai 40 % dan setelah dilakukan pemasangan atap senk maka mencapai 50 % pada bulan ini.

Sejak dicanangkan pembangunan oleh Wali Kota Jayapura,Dr,Benhur Tomi Mano,MM pada tanggal 5 April 2019,panitia di bawah pimpinan Dr. Djong H. W. Makanuay, ST, MM,terus burupaya untuk  menguras otak dan tenaga guna mencari dukungan untuk penyelesaian pembangunan .

Menjelang proses ini,panitia mengalami beberapa mujizat Tuhan dan masa terpuruk  disaat rekening panitia hanya Rp400 ribu lebih,sementara estimasi dana yang dibutuhkan sebesar Rp10 milyar “tutur ketua panitia pembangunan Dr. Djong H. W. Makanuay, ST, MM,

Lewat pergumulan berat panitia bahkan seluruh warga jemaat ,dengan berharap kuasa Tuhan ada dalam pembangunan rumah ibadah yang menjadi pergumulan jemaat selama 38 tahun.

Tuhan mengirimlah seorang Samaria yang murah hati untuk mendukung pembangunan ini,yakni Wali Kota Jayapura,Dr,Benhur Tomi Mano,MM dengan memberikan bantuan sebesar Rp339 juta “ungkapnya Sabtu (7/12/2019) pada acara ibadah syukur pemasangan atap senk “

Kemudian mengalir juga bantuan dana dan material dari anggota jemaat dan para donator,sehingga proses pembangunan bisa berjalan hinggi saat ini ,dilakukan pemasangan atap senk.

Dijelaskan Djong setelah dicanangkan maka pada tanggl 18 juni 2019,pekerjaan muai dilakukan yang diawali dengan merobohkan gedung yang lama,warga jemaat mencucurkan air mata,karena gereja ini mempunyai kisah yang panjang selama 38 tahun.

Dari bulan Juli sampai saat ini dan tepat di tanggal 7 Desember ,tentu 6 bulan pergumulan yang berat untuk proses pembangunan,sehingga progres mencapii 40 % dan setelah pemasangan atap senk sampai tanggal 20 Desember maka posisi sudah 50 %”bebernya.

Untuk pembangunan ini akan dihentikan setelah selesai pemasangan senk dan pekerjaan akan dilanjutkan pada tahun 2020 .

Pekerjaan rangka baja dijelaskan Djong, semuanya di Surabaya dengan biaya Rp1 milyar lebih,dengan waktu penyelesaian 3 bulan “pungkasnya.

Kelanjutan pekerjaan pemasangan atap , diawali dengan Ibadah Syukur yang di pimpin oleh Wakil Ketua BP Am Sinode GKI Pdt Hizkia Rollo,S.Th

Posisi 40 % Pembangunan Gedung Gereja GKI Efrata Kayu Bau

Pembaca Firman Tuhan dari Matius 11: 25 -30, dalam dalam khotbahnya disebutkan pekerjaan pembangunan gedung gereja  ini adalah sebuah tanda syukur dan sukacita dan bukan sungut-sungut.

Untuk itu Pdt Hizkia Rollo juga minta,terkait pembangunan gedung gereja Efrata ini yang minta untuk Semuanya meninggalkan hal-hal yang tidak baik tetapi konsen pada pembangunan ini.

Wakil ketua 1 Tim Penggerak (TP)  PKK Provinsi Papua Pokja Gotong Royong dan Penguatan Spiritualitas masyarakat Pdt. Dr. Since Loupatty,dalam sambutan mengatakan pembangunan Gereja ini sungguh luar biasa usaha dari panitia dan warga jemaat setempat bahkan para pekerja.

Dasar dari gedung Gereja ini dimulai dengan pembuatan pondasi tentu dalam ibadah yang sungguh-sugguh,dasar itu menentukan bangunan yang berdiri di atasnya,sembari percaya pondasi Gereja adalah Tuhan Yesus Kristus dan itu tidak akan tergoyahkan “ujarnya.

“ Saat ini penutupan atap ,merupakan tindakan yang luar biasa karena kita percaya jika atap sudah ditutup maka gedung gereja ini sudah benar-benar terlindungi yang didasarkan atas nama Tuhan Allah Pencipta langit dan bumi ” ungkapnya.

Saya percaya bahwa jemaat mempunyai kekuatan yang luar biasa untuk membangun gedung gereja yang besar ini .

Ondoafi Kayu Batu.Rudolf Makanuay ,dalam sambutan mengaku mengucap syukur kepada Tuhan karena sejak lama keinginan kami anak-anak kayu Batu untuk membangun gedung gereja yang representatif.

Setelah kami pindah dari Kayo pulo ke Kampung Kayu Batu sudah 7 kali pembangunan dan ini berpindah-pindah, ia juga mengakui banyak kendala untuk membangun gedung gereja.

Sehingga di hari ini kita lihat bersama pergumulan panjang warga masyarakat dan jemaat sehingga proses pembangunan sudah mencapi 40 % “pungkasnya.

(let/rick).