Jayapura, Teraspapua.com – SMP Negeri 1 Jayapura telah melakukan pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas sejak tanggal 25 Oktober 2021. Protokol kesehatan tetap menjadi utama saat para peserta didik mengikuti pembelajaran.
Sebelum pembelajaran tatap mukam pihak sekolah terlebih dahulu mengambil langkah-lngkah konkrit demi kenyamanan warga sekolah. Lebih awal mengidentifikasi peserta didik.
“Kami sudah sejak tanggal 25 Oktober melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Langkah-langkah yang kami lakukan yaitu mengidentifikasi peserta didik yang sudah vaksin pertama dan kedua,” terang Kepala sekolah setempat, Purnama Sinaga, Spd,M.,M., Pd kepada teraspapua.com, usai mementau proses pembelajaran di kelas 7C, Senin ( 8/11).
Lalu dari situ, kami membuat prioritas. Siswa yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka pada tanggal 25 untuk satu pekan ke depan adalah mereka yang sudah vaksin pertama dan kedua.
Kata Purnama Sinaga, peserta didik yang sudah vaksin di setiap kelas lebih dari 50%. Sehingga pada sesi yang pertama, minggu yang pertama adalah murni anak-anak yang sudah vaksin.
Kemudian, pada minggu kedua kami mulai mengcombine, memasukam 70% yang sudah vaksin yang 30% yang belum divaksin,” tambah Kepsek.
“Pada proses pembelajaran kami selang-seling jadi ada sip hari. Pada hari ini yang belum vaksin kita ikutkan sekian anak lalu sisanya besok hari,” jelasnya.
Menurut Purnama Sinaga, ada syarat yang paling utama yaitu kesediaan orang tua yang dibuktikan dengan surat pernyataan bahwa anaknya diijinkan untuk mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.
“Jadi walaupun mereka sudah pasti tetapi harus ada surat persetujuan dari orang tua,” cetusnya.
Lebih lanjut dijelaskan hari ini, minggu ketiga pembelajaran tatap muka kami mulai melakukan sesi pertama dan sesi kedua di satu hari.
Hari ini adalah minggu ketiga PTM, kami mulai melakukan sesi pertama dan kedua disatu hari. Sesi perama di jam 7.15 Wit sampai 10.15 Wit dan sesi kedua masuk jam 10.30 Wit sampai dengan 12.30 Wit.
Dari setiap kelas kami campur tapi yang dominan adalah mereka yang sudah vaksin. Jadi yang sudah vaksin 70% yang belum 30%. Kendati begitu kata Purnama Sinaga ada persyaratan.
“Memang yang belum divaksin karena dia memiliki riwayat penyakit yang memang tidak bisa divaksin. Dan harus ada surat pernyataan dari orang tua,” ujar Kepsek.
Purnama Sinaga pun menjelaskan, bagi siswa yang belum divaksain kami melakukan gebyar vaksin di Sekolah. Yang rencananya akan digelar pada tanggal 10 November 2021. Sudah banyak yang mendaftar untuk mengikuti vaksinasi tersebut.
“Kami sangat yakin kedean jumlah peserta didik yang sudah vaksin di SMP Negeri 1 akan melampaui karena saat ini kita sudah 700 lebih siswa divaksin dari 1. 100. Kami sudah sampai 70% lebih,” jelas Kepsek.
Purnama menjelaskan, pihakya sangat inginkan bahwa pembelajaran tatap muka tetap bisa berjalan dengan aman nyaman baik guru maupun peserta didiknya.
Kembali Purnama menjelaskan, untuk guru yang sudah divaksin sebanyak 54 orang dari 56 guru yang ada sedangkan 2 guru lain mempunyai riwayat komorbid yang tidak bisa divaksin.
Kalau untuk Tata Usaha (TU) 14 orang sudah divaksin, hanya 1 orang yang belum karena punya komorbid. jadi boleh dikatakan kami di SMP 1 sudah 90% lebih yang sudah vaksin..
Purnama Sinaga menekankan, Covid- 19 masih ada di sekitar kita sehingga protokol kesehatan di sekolah ini tetap diterapkan, baik itu para Guru, TU maupun peserta didik.
Ditambahkannya, semua orang tua setuju untuk PTM. Pasalnya, mereka juga sudah jenuh dengan pembelajaran secara daring.
Bahkan selama uji coba pembelajaran yang pertama dan kedua tidak ada keluhan dari peserta didik maupun para gurunya,” pungkasnya.
Sementara peserta didik kelas VIII Joanna Saman yang sudah dua kali vaksin mengaku pembelajaran tatap muka sangat maksimal karena mereka jenuh dengan pembelajaran secara daring.
“Selama pembelajaran secara daring kami tidak paham materi secara baik dan sangat rindu untuk bertemu teman-teman pada PTM,” tukasnya.
(Let)