Mimika,Teraspapua.com – Pembantaian terhadap karyawan PTT (Palaparing Timur Telematika) yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak telah melanggar “Hak Asasi Manusia”.
Demikian pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua Frits Ramandey, Jumat (4/3/2022).
“Insiden yang menimpa delapan pekerja tersebut diluar prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia (HAM). Astas nama kemanusiaan, tindakan yang dilakukan oleh KKB di bawah Pimpinan Aibon Kogeya ini tidak dibenarkan dan harus ditantang oleh semua pihak,” tegas Ramandey.
Selaku perwakilan Komnas HAM di Papua, ia menyayangkan dan mengutuk insiden yang terjadi di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Dimana sebelumnya dirinya juga pernah memiliki pengalaman dalam berjumpa bersama panglima KKB.
“Saya Ingin memberi pesan tegas dimana pada pengalaman saya saat berbincang bersama 4 panglima KKB, dimana mayoritas mereka semua menolak adanya tindakan kekerasan. Namun dengan adanya insiden ini dapat kita kategorikan kelompok ini dalam tindak kriminal atau kejahatan terhadap manusia,” terangnya.
Lanjutnya kata Ramandey, seperti yang diketahui bersama kejahatan kemanusiaan tidak akan mendapat tempat di seluruh mekanisme Hak Asasi Manusia. Oleh karena itu, ia menekankan kepada KKB untuk menghentikan segala upaya-upaya yang tidak manusiawi.
“Sudah seharusnya kelompok sipil yang bekerja untuk kepentingan pelayanan publik itu dilindungi oleh siapapun dia baik TNI-Polri, Pemda maupun kelompok masyarakat,” sambungnya.
Ramandey, juga meminta kepada aparat keamanan TNI-Polri harus bergerak cepat melakukan upaya pengendalian maupun penegakan hukum terhadap KKB.
“Ini tidak bisa dibiyarkan, aparat harus mengambil langkah-langkah dalam upaya evakuasi korban selamat untuk dapat dimintai keterangan dan juga penegakan hukum terhadap kelompok ini.” kembali tegas Ramandey.
Ia menambahkan bahwa pendekatan yang dilakukan oleh TNI-Polri, telah berubah dimana lebih mengedepankan pendekatan damai dan seharusnya hal tersebut diikuti oleh Kelompok Kriminal Bersenjata.
“Sejak tahun lalu Komnas telah mendorong agar para Bupati dapat berdialog secara langsung bersama kelompok ini, sepanjang Bupati dan DPR tidak bisa berkomunikasi efektif bersama mereka, rantai kekerasan ini akan terus berlanjut,” ujarnya.
Atas peristiwa yang terjadi, Komnas Ham mengucapkan belasungkawa dan duka mendalam terhadap korban yang dibantai secara tidak manusiawi oleh KKB,” pungkasnya.
(Vmt)