Program Kerja PKK, Kematian Ibu Hamil dan Balita Harus Berkurang

Wakil Wali Kota, Dr, Ir. H. Rustan Saru, MM, Ketu TP PKK, Ny. Kristhina R. I Luluporo, S, IP., M. AP, Kadis DPMK, Makzi Atanay, SH foto bersama kader PKK

Jayapura, Teraspapua.com – Selama satu hari Tim Pengerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Jayapura melaksanakan Rapat Konsultasi (Rakon) yang berlangsung di gedung Sian Soor kantor Wali Kota, Selasa (15/3/2022).

“Peserta Rakon dari TP PKK Distrik, Kelurahan dan Kampung tentu dibekali dengan materi-materi dari dinas Kesehatan, DPMK, BAPPEDA, BPKAD dan BP3A-KB “ terang Wakil Wali Kota Dr, Ir. H. Rustan Saru, MM kepada sejumlah wartawan usai menutup Rakon PKK.

Yang menjadi tema pada Rakon ini “Tingkatkan sinergitas kader PKK dalam upaya pencegahan kematian ibu, anak serta stunting guna mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera”.

Rustan Saru mengatakan, Rakon TP PKK kota Jayapura untuk mengevaluasi program kerja tahun yang lalu dan menentukan program di tahun yang akan datang.

Pemerintah kota berharap, hasil Rakon yang dituangkan hari ini sebagai keputusan bersama untuk dilaksanakan dengan baik ke depan.

“Seperti di Pokja empat yaitu terkait dengan kesehatan, melakukan penanganan stunting di kota Jayapura, kemudian fokus menurunkan kematian ibu hamil, ibu melahirkan dan anak yang dilahirkan,” kata Rustan Saru.

Menurut Rustan Saru angka stuting di kota Jayapura saat ini tinggal 10,5% kalau bisa ditekan hingga habis.

Ini sangat penting, karena menyangkut dengan masa depan generasi emas Papua terlebih khusus kota Jayapura.

Kemudian komitmen untuk melakukan program pada Pokja III, tentu bisa manfaat pekarangan bukan hanya untuk keindahan dan kesejukan saja, tetapi juga untuk peningkatan perekonomian keluarga.

“Hal itu juga bisa dicontohkan oleh ibu-ibu di tetangga masing-masing, seperti juga tim Dasawisma yang bekerja dan mendatangi rumah-rumah mengumpulkan ibu-ibu untuk melakukan sosialisasi,” kata Rustan Saru.

Pada kesempatan itu, Rustan Saru juga meminta kepada kader PKK untuk menjadi agen pemutus mata rantai penyebaran covid-19 di kota Jayapura.

“Jadi, ibu-ibu punya gerakan menyeluruh untuk mensosialisasikan kepada masyarakat terkait dengan protokol kesehatan dan juga menggenjot vaksinasi terutama anak-anak dan dan Lansia,” tandasnya.

Sementara Ketu TP PKK Kota Jayapura, Ny. Kristhina R. I Luluporo, S, IP., M. AP menambahkan, Rapat Rapat Konsultasi resmi ditutup Wakil Wali Kota.

“Kami sudah menyerahkan hasil program kerja, pembahasan atau rekomendasi yang akan menjadi program kerja ja tim penggerak PKK tahun berjalan dan tahun depan,” ungkap Kristhina.

Kristhina berharap, program yang sudah dibuat dapat dilaksanakan oleh tim penggerak PKK Kota, Distrik, Kelurahan dan Kampung.

Tentu setelah kami meletakkan jabatan pengurus, kami berharap program kerja ini tetap berjalan.

“Dari tema yang diangkat pada rapat koordinasi tahun ini. Tentu program kerja kami paling tidak, ibu hamil dan menyusui serta anak bayi dan balita angka kematian berkurang,” harapnya.

Begitu juga jumlah stunting di kota Jayapura yang saat ini tinggal 10,5% kita berharap satu atau dua tahun ke depan bisa zero.

Kalau mau dilihat di kota Jayapura ini apa yang kurang, soal gizi, protein, karbohidrat semuanya tersedia namun hal ini kembali berpulang kepada keluarga masing-masing.

“Jadi, bagaimana seorang ibu dapat mengelola makanan pada saat hamil, melahirkan dan 1000 hari pertama kelahiran dan sangat membutuhkan perhatian seorang ibu untuk anak-anak ini,” tegasnya.

Ketika ibu hamil ibu menyusui kita perhatikan, serta balita. Saya percaya angka stunting di kota Jayapura tidak ada lagi.

Diktambahkan program-program kerja yang sudah dibuat oleh PKK Distrik, Kelurahan dan Kampung dilakukan dengan situasi kondisi yang ada di kota Jayapura,” pungkas istri Wali Kota Jayapura itu.

(Let)