Jayapura, Teraspapua.com – Dengan menjalankan kepemimpinan selama lima tahun kami menyadari dan mengalaminya, ternyata untuk mewujudkan visi dan misi tersebut tidaklah mudah.
Pasalnya, senantiasa diperhadapkan dengan berbagai tantangan dan permasalahan, karena selain sebagai ibukota provinsi Papua juga karena kehidupan masyarakat kota Jayapura yang sangat dinamis, heterogen dan responsif yang terus mengalami perubahan menuju kota modern.
Pernyataan tersebut dilontarkan Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano, didampingi Wakil Wali Kota Rustan Saru saat menyampaikan Pidato pada Rapat Paripurna usulan pemberhentian Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jayapura di ruang Paripurna, Senin (25/4/2022).
Kendati demikian, berkat adanya dukungan penuh serta kebersamaan dari berbagai pihak dan komponen masyarakat, maka tantangan dan permasalahan tersebut dapat kita hadapi, jalani dan dilewatinya dengan baik.
“Tantangan sebagai ibu kota Provinsi Papua, maka kota Jayapura harus mampu menunjukkan jati dirinya sebagai kota yang maju, unggul dan berprestasi, sehingga dalam mencapai visi dan misi serta tujuan dan sasaran pembangunan diperlukan suatu pendekatan strategi yang tepat, efektif dan akurat,”
Pada kesempatan tersebut, Benhur Tomi Mano menyampaikan program-program prioritas pembangunan pemerintah kota Jayapura yang telah dilaksanakan dan saat ini dimanfaatkan oleh masyarakat kota Jayapura, diantaranya;
Pembangunan dan kemajuan Pendidikan sebagai barometer di tanah Papua, pelayanan kesehatan yang optimal dan memadai selama 24 jam, pembangunan rumah sakit tipe C Koya Barat.
Kemudian kerjasama pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan Hamadi – Holtekamp yang telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 20 Oktober 2019.
“Kerjasama pembangunan Terminal tipe A Entrop dan tipe B yang berada di Wena, batas Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura,” ujarnya.
Lanjut Benhur Tomi Mano, pembangunan Pasar Baru Youtefa di atas lahan seluas 5 hektar yang dapat menampung hingga 1.300 pedagang.
Program lain yaitu pembangunan kuburan muslim Buper Waena, pembangunan rumah layak huni yang tersebar pada 5 Distrik 25 Kelurahan dan 14 Kampung, pembangunan jaringan air bersih dan jaringan listrik.
“Pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan, pengendalian dan penanganan bencana, pembangunan infrastruktur kawasan perbatasan, serta penanganan kawasan kumuh melalui penataan kampung nelayan dan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU),” urainya.
Benhur Tomi Mano juga menyebutkan, pengendalian tata ruang dan pertanahan, penanganan kebersihan Kota dan kelestarian lingkungan hidup, pengembangan sektor Pertanian dan Perikanan. Pengembangan infrastruktur kepariwisataan.
“Pembangunan sarana dan prasarana pendukung PON XX dan PEPARNAS XVI tahun 2021. Pembangunan utilitas kota dan fasilitas perkotaan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di 14 Kampung,” jelasnya.
Selanjutnya, pengembangan dan pemberdayaan ekonomi dan kreatif masyarakat, tata kelola pemerintahan dan pelayanan perizinan yang berbasis teknologi informasi dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).
Tomi Mano juga menuturkan, atas pelaksanaan program pembangunan daerah tersebut serta didukung oleh berbagai stakeholder dan elemen masyarakat maka pemerintah dan masyarakat kota Jayapura telah berhasil mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak.
Baik dari pemerintah Pusat, dan Provinsi. Lembaga Pengawasan Eksternal, BUMN dan BUMD selama kurun waktu 10 tahun terakhir di bawah kepimpinan saya dan Wakil Wali Kota pada 5 tahun pertama bersama Nur Alam (periode 2011-2016) dan lima tahun kedua bersama Rustan Saru (periode 2017-2022).
Seperti penghargaan piala Adipura selama 6 kali yaitu dari tahun 2013 – 2018. Meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian oleh BPK RI selama 8 kali berturut-turut.
“Meraih penghargaan Satyalancana Karya Pembangunan dari Presiden Republik Indonesia tahun 2018,”ungkapnya.
Kemudian penghargaan “Kihajar Dewantoro” dari PGRI dan “Anugerah Pendidikan Indonesia” dari Ikatan Guru Indonesia.
Tomi Mano juga membeberkan, penghargaan “PASTIKA PARAMESTI” atas Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 2018 dan piala “Swasti Saba” dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri tahun 2019.
Selain itu, penghargaan “ADITYA KARYA MAHATVA YODHA” kategori Pembina Utama Terbaik Karang Taruna dari Menteri Sosial. Harmony Award atas kerukunan hidup umat beragama dari Menteri Agama, 2020.
Selanjutnya, Indonesia Award 2018 dalam bidang Pelayanan Publik, penghargaan Kemenpan RB sebagai role model pelayanan di bidang kependudukan dan pelayanan perizinan katagori “Baik” Nasional. juga mendapat predikat tinggi zona hijau dan dari Ombudsman RI perwakilan Papua.
“BKN Award atas pengelolaan manajemen PNS terbaik dari BKN RI, 2021 dan juga penghargaan peningkatan kinerja Aparatur Sipil Negara dari Gubernur Provinsi Papua 2018,” tandasnya.
Namun lanjut Tomi Mano, di tengah capaian keberhasilan pembangunan tersebut, kami juga menyadari masih banyak kekurangan dan tantangan yang harus kita selesaikan.
Menurut Tomi Mano, semua keberhasilan yang telah diraih tersebut adalah sebuah karya goresan kontributif dari seluruh komponen anak bangsa yang bekerja dan hidup di kota Jayapura,” tutup pamong sejati itu.
(tp01)