Jayapura,Teraspapua.com – Salah satu Kepala Suku di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan mengimbau kepada segenap lapisan masyarakat agar kembali bersatu pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, Jumat (20/12/2024).
“Pada bulan November lalu, kita semua sudah laksanakan pilkada serentak di Yahukimo dan di Papua Pegunungan pada umumnya, dan dimana itu semua berjalan lancar dengan lancar dan aman,” katanya.
Di Kabupaten Yahukimo, Nopius yang juga merupakan seorang pendeta mengklaim bahwa tiap digelar pesta demokrasi di daerah tersebut, seluruh masyarakat mendukung dengan baik sehingga tidak terjadi kegaduhan.
“Mungkin di daerah lain ada masalah, tapi khusus di Yahukimo masyarakat sangat antusias ikuti dan sukseskan pilkada, karena mereka akan memilih pemimpin,” ujarnya.
Pilkada bisa berjalan sukses dan lancar, lanjut Nopius yang bergelar sarjana theologia, tak terlepas dari kerja sama semua pihak, dari masyarakat hingga TNI dan Polri yang bekerja sangat profesional.
“Kami juga apresiasi kepada pihak TNI dan Polri yang telah bersinergi untuk dukung penyelenggara dalam melaksanakan pilkada yang aman dan lancar, mereka kerja profesional tidak berpihak sehingga demokrasi di Yahukimo berjalan baik,” ucapnya.
Lebih lanjut Ia menambahkan Kamtibmas bisa terjaga dengan baik karena juga peran Kapolda Papua dan jajarannya.
“Kami masyarakat di Yahukimo itu ada 12 suku dan total 25 sub suku, dimana kami mendukung terlaksananya pilkada yang kondusif. dan Bapak Kapolres dan Dandim Yahukimo bersikap netral dan profesional juga bekerja sama dengan para tokoh adat, agama, pemuda dan masyarakat, kami apresiasi itu,” sambungnya.
Terkait hasil pilkada yang dianggap belum maksimal oleh pasangan calon bupati dan wakil bupati, Nopius katakan bahwa bisa diajukan keberatan ataupun mendapatkan keadilan dengan menempuh jalur hukum ke Mahkamah Konstitusi.
“Kepada calon bupati dan wakil bupati yang belum menerima hasil pilkada, bisa menggugat ke MK, dan dimana ada Paslon nomor urut dua yang akan ajukan aduan, ini negara demokrasi,” tambahnya.
Namun, Nopius meminta agar persoalan itu tidak mengganggu perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, dengan harapan masyarakat tidak terprovokasi atau terpecah belah.
“Mari kita rayakan Natal 25 Desember 2024 ini dengan suka cita dan mari kita sambut Tahun Baru 2024 dengan harapan yang baru,” pungkasnya.