Penyusun Modul P5 Maupun Modul Ajar Harus Terintegrasi Nilai-Nilai Karakter, Cegah Kekerasan di Sekolah

Kepala SMP Negeri 1 Jayapura, Purnama Sinaga

Jayapura, Teraspapua.com – Selama tiga hari ke depan para guru dan Tata Usaha (TU) SMP Negeri 1 Jayapura akan mengikuti in house training (IHT) peningkatan kompetensi
guru dan tenaga kependidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan.

Akhir dari IHT ini yaitu, kompetensi guru dan tenaga kependidikan meningkat, kualitas pelayanan pendidikan di sekolah meningkat, rancangan pengelolaan kinerja guru
dapat terpenuhi, seserta program kerja guru dan tenaga kerja pendidikan tahun 2005 dapat tersusun dengan baik.

Kepala SMP Negeri 1 Jayapura, Purnama Sinaga kepada Teraspapua.com mengatakan, IHT ini merupakan kegiatan rutin di awal semester, namun muatan di dalamnya adalah
hasil refleksi bersama pada bulan Desember 2024.

“Setelah kita melihat capaian rapor pendidikan ada beberapa yang perlu kita kuatkan di tahun 2025, yaitu karakter, ada indikator karakter yang perlu kita kuatkan dan kita sudah sepakati pada hasil Project Management Office (PMO) terakhir yaitu, bagaimana kita sama-sama bergerak untuk mencegah kekerasan di sekolah,”kata Purnama Sinaga, Rabu (22/1/2025) di Hotel Max One Jayapura.

Lanjut Purnama Sinaga mengingatkan, bapak Ibu guru, ketika menyusun perangkat pembelajaran, baik itu modul P5 maupun modul ajar di dalamnya kalau bisa terintegrasi juga nilai-nilai karakter, kita bersama-sama bergerak bersama untuk mencegah kekerasan.

Kadang kekerasan itu bisa saja melalui verbal, kadang dengan fisik, kadang dengan digital dan juga kekerasan yang lain, berarti dalam implementasi pembelajaran bisa terincloud. Apakah itu melalui kegiatan mencari informasi, berdiskusi ataupun bisa juga dalam bentuk sosialisasi atau arahan arahan,” imbuhnya.

Menurut Purnama Sinaga, yang perlu kita kuatkan adalah kemampuan literasi dan nomerasi peserta didik, kita bersepakat bahwa di setiap pembelajaran juga literasi dan numerasi akan kita masukkan melalui pembiasaan soal-soal yang berbasis asesmen nasional.

“Jadi, ketika bapak Ibu guru menyusun modul ajar dan menyusun modul project agar nilai-nilai karakter, bisa diintegrasikan. Lalu sehubungan dengan kebijakan baru, kebiasaan ataupun pembiasaan tujuh anak Indonesia hebat, kegiatannya dikembangkan di kegiatan ekskul dalam kegiatan pengembangan diri, kegiatan pembiasaan dan terintegrasi di dalam kelas,” pesannya.

Itu menjadi gold yang harus kita capai bersama-sama dengan pemerintah, Dinas Pendidikan Kota Jayapura dan juga secara skala nasional.

“Jadi apa yang menjadi kebijakan-kebijakan daripada pemerintah itu juga harus menjadi garis lurus dengan apa yang akan bapak ibu terapkan di dalam kelas, maupun di dalam kegiatan lainnya seperti, ekstrakurikuler atau lainnya,” ujarnya.

Pada kegiatan ini juga ada materi lain yang berkaitan dengan growth mindset itu merupakan hasil belajar kita mengikut mengikuti Jambore GTK.

“Kami ingin berbagi, kami berharap melalui kegiatan ini bapak Ibu selain daripada kompetensi daripada perangkat bapak ibu guru itu siap, maka harus ada perubahan- perubahan mindset yang berbasis, berbudaya positif,” jelasnya.

Dikatakan, kalua kita menyampaikan kritik atau saran, tetapi kadang kita tidak menempatkan bahasa itu secara positif, karena bahasa itu negatif sehingga bisa menjadi miskonsepsi.

Sehingga mungkin kita perlu membiasakan, membudayakan bicara yang positif tujuannya sama yaitu perubahan tetapi cara ngomongnya kita ubah menjadi positif.

“Nah di dalam kelas pun demikian, kita ingin anak itu berubah dan menerapkan apa yang tadi kita sudah refleksikan bersama, tetapi bahasa kita menjadi bahasa yang positif,” tuturnya.

Sehingga lanjut Purnama, ketika bapak ibu memilih pengelolaan kinerja, memang sesuai dengan yang akan bapak ibu lakukan di dalam tupoksi masing-masing.

Ditambahkan kepada Tata Usaha (TU) juga aka ada kegiatan-kegiatan pengembangan diri yaitu meningkaakan keterampilan terkait surat menyurat.

Kemudian hari kedua dan ketiga TU akan ditingkatkan kompetensinya dalam hal penggunaaan Microsoft Word dan Excel. Karena nanti bapak ibu TU tidak selamanya aka nada dalam jabatan yang sama, pasti akan dirolling.

“Mungkin tahun ini di bidang kepegawaian, tahun depan di bidang persuratan, tahun berikut lagi dibidang sarpras. Saya berharap kepada bapak ibu TU untuk menguasai semua bidang-bidang yang ada di administrasi sekolah,” pungkasnya.

(Har/Rck)