Jayapura, Teraspapua.com – Calon gubernur Papua, Benhur Tomi Mano dan calon wakil gubernur Papua, Constant Karma hadir untuk mengikuti pleno penetapan nomor urut
pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua tindak lanjut putusan Mahkamah Konstitusi atas perselisihan hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua tahun 2024 di kantor KPU Provinsi Papua.
Rapat Pleno penetapan di pimpin oleh Ketua KPU Provinsi Papua, Diana Dorthea Simbiak di kantor KPU setempat, Jalan Raya Hamadi – Holtekamp, Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Minggu (23/3/2025).
Dari pantauan media ini calon gubernur Papua nomor urut 2, Mathius Derek Fakhiri tidak hadir pada rapat pleno penetapan, tapia hanya di hadiri oleh calon wakilnya, Aryoko Rumaropen. Begitupula dengan partai pengusung hanya beberapa saja.
Sementara BTM-CK hadir lengkap dengan partai pengusung dan pendukung PDIP dan PKN, serta simpatisan dan para relawan. Tampak juga istri BTM, ibu Kristhina Luluporo Mano dan Ibu Regina Karma Rumbiak,istri Constant Karma.
Sesuai Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua nomor 41 tahun 2025, dimana Benhur Tomi Mano dan Constant Karma nomor urut 1, sementara, Mathius Derek Fakhiri dan Aryoko Rumaropen, nomor urut 2.
Calon gubernur Papua, Benhur Tomi Mano dalam sambutan mengatakan, tanpa tahapan ini, maka tidak ada tahapan selanjutnya bagi kami berdua, dinamika sebelum penetapan calon begitu instens, opini bersileweran dengan berbagai konsekwensi terkait pasangan saya.
“Namun kami meyakini bahwa kebenaran pasti menang (Satyam Eva Jayate), untuk itu kami berterima kasih kepada KPU RI dan juga KPU Papua yang telah memberikan pertimbangan dan putusan dengan melakukan kajian atau koordinasi ataupun konsultasi dengan pihak-pihak terkait, sehingga kami ada di saat ini,” kata BTM.
Lanjut BTM, dirinya, selalu menyampaikan bahwa Pilkada adalah pesta demokrasi, yang namanya pesta, maka pasti di dalamnya penuh dengan kebahagiaan dan keceriaan. Mari kita memberikan kebahagiaan bagi masyarakat di Papua dalam pesta demokrasi ulang ini.
“Saya ingin mengajak kita semua untuk bergandengan tangan, bergotong-royong untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat, yang telah punya hak pilih dan juga yang telah terdaftar sebagai pemilih untuk tetap datang ke TPS, menyalurkan hak politiknya pada hari pencoblosan Pilkada nanti,” ujarnya.
Belajar dari Pilkada kemarin, maka kami minta kepada seluruh pihak harus netral, jangan gunakan kewenangan yang ada di tangan anda untuk menintervensi bahkan memaksakan warga untuk memilih Paslon tertentu, karena itu punya konsekuensi hukum, ingat keluarga anda di rumah butuh kebersamaan anda di setiap saat juga
Kepada panitia ad hoc pemilihan, BTM ingatkan jangan takut kepada intimidasi sehingga anda salah menggunakan kewenangan. Jangan mudah terpengaruh dengan iming-iming sesaat padahal punya konsukwesni hukum yang panjang.
“Mari kita tetap menjaga agar Papua ini tetap aman dan damai, Papua adalah rumah kita bersama, mari kita bermain dengan baik, biarlah rakyat memilih dengan hati nuraninya,” tutup mantan wali kota Jayapura dua periode itu.
(Arc/Rck)