Jayapura,Teraspapua.com – Demianus Magai seorang penambang emas dilaporkan meninggal dunia, usai terkena timah panas aparat kemanan. Demianus tertembak karena memasuki area merah di Mil 43-50 Distrik Tembagapura, yang sedang dalam pengawasan ketat Tim penegakan hukum TNI-Polri.
Kapolda Papua, Irjen. Pol. Matihus D. Fakhiri mengatakan, penembakan bermula saat korban Demianus Magai melakukan aktivitas di kawasan mail 43 -50, padahal sudah peringatan oleh aparat, namun korban justru melepaskan anak panah ke arah aparat saat itu.
“Kejadian itu, terjadi di sekitar mil 43 sampai 50, tertembaknya salah satu warga masyarkat yang akan melaksanakan dulang di mil 50, sudah diberikan peringatan dari tim kita, karena kita lagi melakukan penindakan terhadap kelompok Joni Botak,” tutur Kapolda.
Lanjut Kapolda, masyarakat ini masuk ke area yang memang tim sedang melakukan penindakan hukum ,sudah diberi peringatan tapi yang bersangkutan malah membuang anak panah kea rah petugas. Situasi ini membuat anggota kita, langsung melakukan penembakan.
Kapolda menambahkan, kawasan Mile 43-50 untuk saat ini menjadi daerah terlarang bagi warga sipil untuk melakukan akivitas, sebab tim penegakan hukum TNI-Polri sedang melakukan pengawasan terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Joni Botak.
Sehingga bagi siapapun yang beraktivitas diluar dari prosedur akan dilakukan langkah tegas dan terukur,” sambung dia.
“Katanya, area itu termasuk daerah titk rawan, sehingga siapapun yang melakukan tindakan yang diluar prosedur akan langsung ditembak. Itu daerah rawan, kita sudah mengawasi daerah itu, selama dua minggu,” tegasnya.
Sehingga menurutnya, pengawasan memang diperketat di sana. Sangat disayangkan, pendulang tidak boleh masuk ke sana, karena kita sedang melakukan penindakan terhadap kelompok kali kopi.
Pasca kejadian penembakan tersebut, Kapolda mengaku telah memerintahkan Kapolres Mimika, AKBP. Era untuk bertemu dengan keluarga korban dan mengantar jenazah.
Kapolda juga menghimbau kepada warga untuk tidak memasuki area tersebut karena sedang dalam pengawasan tim pengakan hukum.
“Saya sudah perintahkan Kapolres, dan beilauw sudah sampai ditempat keluarga untuk mengantar jenazah.” Terangnya.
Pihaknya menghimbau, bagi area yang sedang dilakukan pengawasan ketat oleh tim penegaka hukum dari TNI-Polri yang tergabung dalam nemangkawai supaya masyarakat tidak masuk dalam area itu.
“Ini cukup riskan, karena kalau mereka berkeliaran di situ, petugas tidak akan main-main, karena petuagas pasti menganggap mereka bagian dari kelompok kali kopi,” imbuhnya.
Ditambahkannya, jika pihaknya tidak mengetahui bagaimana sehingga korban bisa masuk ke area tersebut. “Kami tidak tau, bagaimana dia bisa ada di aera 48- 50 itu, barang bukti anak panah yang dibuang ke petugas, tentunya masih ada barang bukti lain,” pungkasnya.
(Matu)