Jayapura, Teraspapua.com – Program-program yang dibuat jangan besar pasak dari pada tiang. Kita melihat kemampuan sumber daya manusia dan financial.
Penegasan itu dilontarkan Ketua Klasis GKI Port Nombay, Pdt. Hein Carlos Mano, saat membuka Sidang Jemaat ke- XX Jemaat GKI I. S. Kijne Sborhoinyi, Sabtu (11/12).
“.Jangan membuat program-program yang nantinya membuat kita susah tapi yang rasional sehingga bisa dilaksanakan,” harap Pdt. Hein Carlos Mano.
Menurut Pdt. Hein Carlos Mano, dari Sidang Jemaat cuma dua, yaitu mendengarkan laporan pelayanan dan keuangan tahun berjalan.
“Kita menyusun program pelayanan dan rencana anggaran belanja Gereja tahun yang akan datang,” simbuhnya.
Sehingga, laporan-laporan lain mengikuti setelah dua bagian ini. Ketua Klasis ini juga mengungkapkan, terkadang Sidang Jemaat ini bisa sampai tengah malam karena bahasa laporan pertanggungjawaban , sehingga para Majelis harus bertanggung jawab.
“Nah,! disitulah terjadi dinamika dengan pertanyaan – pertanyaan kritis, yang menjatuhkan,” kesalnya.
Padahal kata Pdt. Hein Carlos Mano, yang harus terjadi dalam persidangan itu, dari laporan mana yang kurang dan kita memberikan bobot. Dengan pikiran-pikiran yang kritis, konstruktif dan membangun.
“Kalau apa yang kurang dari laporan bapak ibu majelis. Jika bapak ibu punya pengetahuan yang lebih berikan masukan itu, dengan tujuan untuk hormat dan kemuliaan Tuhan,” ujarnya.
Dia menegaskan, Sidang dibuka dan ditutup dalam nama “Bapa Anak dan Roh Kudus” jadi, siapapun kita pasti punya kelemahan dan kekurangan.
Dari kekurangan itu, saya mengajak kita semua untuk memberikan saran – saran yang membangun,” tandasnya.
Ditempat yang sama Ketua Majelis jemaat I.S.Kijne Jhon.Y.Betaubun.SH.MH juga mengatakan, sidang jemaat ini dimaksudkan untuk memberikan pertanggungjawaban dan informasi terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh majelis Jemaat serta unsur-unsur dalam Jemaat.
“laporan ini juga merupakan bahan evaluasi dan acuan dalam rangka pengambilan kebijakan, penyusunan program kerja majelis Jemaat dan unsur-unsur Jemaat dalam tahun pelayanan berikut ini,” ujarnya.
Tujuannya yaitu sebagai bahan evaluasi terhadap kegiatan pelayanan yang telah berlangsung selama tahun pelayanan 2021.
“Kemudian menetapkan rancangan program kerja jemaat tahun 2022 dan menetapkan tim penjaringan majelis terpilih dalam tahun pelayanan 2022 – 2027,” terang Betaubun.
Lebih lanjut dikatakan, dengan keadaan Convid – 19 yang belum tuntas, sehingga tentunya Sidang Jemaat ini dibatasi jumlah orang yang hadir.
“Peserta yang hadir adalah perwakilan unsur, utusan wijk, juga PAUD, panitia pembangunan gedung gereja baru dan juga unsur-unsur Jemaat dan seluruh majelis Jemaat,” urainya.
Wakil ketua DPRD kota Jayapura ini juga menghimbau kepada seluruh peserta sidang dan Jemaat untuk tetap mengikuti protokol kesehatan dan tetap menjaga lingkungan tetap bersih,” pungkas Betaubun.
(har)