Jayapura,Teraspapua.com – Dua operasi khusus Kepolisian Polda Papua, yakni Damai Cartenz 2022 (25 Januari 2022 s/d 25 Juni 2022) dan Rastra Samara Kasih (Rasaka) Cartenz 2022, akan mulai beroperasi di awal Maret 2022 hingga akhir tahun 2022.
Kapolda Papua Irjen Polisi Mathius D Fakhiri mengatakan, dua operasi besar dengan nama Operasi Damai Cartenz dan Operasi Rastra Samara Kasih Cartenz (Rasaka) merupakan sebagian akumulasi dari semua kegiatan yang pernah dilakukan para kapolda terdahulu, yang kemudian dikembangkan lagi oleh mantan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan saat ini dilanjutkan lagi dengan kebijakan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Diksi “operasi kepolisian” merupakan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan. Operasi Damai Cartenz merupakan transformasi dari Operasi Nemangkawi. Sementara Operasi Rasaka Cartenz dari Bahasa Sansekerta, yaitu “Rasaka (Rasta Samara Kasih) Cartenz”.
Secara harfiah Rastra: Bangsa, Samara: Penjaga, dan Kasih yang memiliki arti rasa memiliki dan menyayangi, bagaimana memberikan yang terbaik untuk orang lain. Sedangkan Cartenz adalah puncak gunung tertinggi di Indonesia yang berada di Papua, jelas Kapolda Mathius Fakhiri.
Saya selaku Kapolda dengan berbagai operasi yang ada di tanah Papua, kita mengambil intisari yang baik, bagaimana mengimplementasikan kegiatan-keegiatan pemolisian itu yang lahir tumbuh dari budaya orang Papua.
Masyarakat ingin kita kerja-kerja nyata dan cepat, tentunya mereka mau itu tumbuh dari budayanya, bagaimana menyelesaikan peesoalan ditengah lingkunnya.
“Kami kepolisian hanya memberikan presing, suapaya betul-betul kita sinergikan dengan kemaunan masyarakat”, ujar Kapolda kepada sejumlah awak media usai kegian Diskursus Pemolisian Polda Papua, yang berlansung di Hotel Suni, Abepura, Senin (15/2).
Lebih lanjut kata Kapolda, masyarakat sendiri terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari kaum muda, adat, agama. Sebab itu, Polri akan memperankan masyarakat untuk memainkan perannya sesuai dengan potensinya.
“Kalau tokoh agama, ya tokoh agama, tokoh pendidikan ya pendidikan. Polisi akan berada di belakang. Kita akan mendekatkan seluruh program yang dibiayai Polri untuk mengajak peran serta aktif masyarakat, terangnya.
Semoga dengan peran serta ini, masyarakat tidak ngangur dan membantu kami untuk melakukan pendekatan lain, harapnya.
Dikatakannya, saat ini sudah bukan eranya Polri berada di garda terdepan dan memerankan pemain peganti. Melainkan Polri memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berada di depan.
“Kita dukung, kita dorong dengan semua yang ada di kegiatan dua operasi ini, baik itu dana Cartenz yang tadinya dari Nemangkawi kita kembalikan ke pada awalnya yaitu penanganan separatis yang fokus pada penegakan hukum, bukan tempur. Tapi dalam penegakan hukum kami juga akan berikan edukasi penegakan hukum,” tegasnya.
Polri juga memiliki program Binmas Noken yang memiliki banyak kegiatan di tengah masyarakat. Kami mau mereka tumbuh bekerja dan kami akan wujudkan Kampung Binmas Noken yang nanti semua akan terlibat termasuk media massa, khusus cetak yang bahasanya dimengerti oleh semua kaum milenial,” jelasnya.
Polri juga akan berupaya mengurangi tindakan kekerasan. Polri bersama Pemda akan mendorong untuk bagaimana mewujudnyatakan kesejahteraan masyarakat yang tumbuh dari para pemimpin daerah.
Saya berharap dengan kegiatan ini, biarlah pemerintah daerah berada di depan. Kita semua harus percaya bahwa Pemda mampu mengajak masyarakatnya menuju kesejahteraan, tandasnya.
Menurutnya, dua operasi ini tentu akan memunculkan pro dan kontra. Namun, ia menganggap hal itu lumrah terjadi. Polri dan juga stakeholder yang lain tentu akan membuka diri untuk menerima semua kritikan dan masukan.
“Hal ini bertujuan untuk menambah khasanah bagi Polri agar memperbaiki apa yang tidak disukai oleh masyarakat. Mudah-mudahan dengan kita memperbaiki diri, kan kita bisa lebih baik”, kembali harap Kapolda.
Papua selalu dikatakan tanah damai, kita mau saat ini dan kedepan Papua bisa mengimplementasikan Papua tanah damai, jangan hanya slogan saja. Oleh karena itu kami berupaya seluruh anggota Polri dia tebarkan kasih agar melahirkan damai sejahtera, pungkasnya.
Untuk diketahui dalam acara tersebut digelar launching sembilan buku kinerja Polda Papua, yakni :
1. Biografi Pikiran & Tindakan Mathius D. Fakhiri: Dibalik Kisah Sepatu Sobek Sang Jenderal
2. Jejak Cinta Untuk Papua.
3. Binmas Noken: Konsep Dan Implementasinya Dalam Pandangan Prof. CDL.
4. Pendekatan Humanis Merebut Hati Papua. 5. Infinite Noken, Terajut Asa, Terisi Harap.
6. Vademikum Polda Papua.
7. Polda Papua PON XX – PEPARNAS XVI, Prestasi Di Tengah Pandemi.
8. Meniti Jalan Damai, Dinamika Pemolisian Humanis Polda Papua.
9. Company Profile Polda Papua: Sori Busyo Yai Se (Pengawal Dan Penjaga Peradaban Tanah Ini).
(Vmt)