Jayapura, Teraspapua.com – Salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Jayapura, Ronald Sinyo Noriwary, yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai Badan Pendapatan Daerah dan dipercayakan Wali Kota sebagai kepala bidang pendaftaran dan pendataan telah mencetus satu inovasi baru yaitu aplikasi sistem informasi reklame.
Aplikasi ini tentu akan membantu Pemkot Jayapura melalui Bapenda untuk mengoptimalkan pendapatan lewat pajak reklame. Walau selama ini diklaim over target.
“Saya mengambil inisiatif untuk membuat aplikasi berbasis web dan android dengan judul sistem informasi reklame atau Si-Reklame di kota Jayapura,” terang Ronald Sinyo Noriwary kepada Teraspapua.com, Kamis ( 14/4/2022) di ruang kerjanya.
Aplikasi ini lanjut Sinyo, akan membantu Bapenda dalam mengoptimalkan pajak reklame.
Menurut Sinyo, inovasi ini dicetus, dalam rangka implementasi Diklat kepemimpinan administrator, sehingga dia mengambil inisiatif untuk membuat aplikasi itu.
Sinyo menuturkan, dalam sistem informasi reklame ini tentu sangat membantu Bapenda, terutama dalam pengawasan terhadap wajib pajak (WP) di lapangan dan juga petugas pendataan.
“Aplikasi ini juga untuk mengurangi manipulasi. Pasalnya, manipulasi wajib pajak seperti melapor bahwa akan dipasang 10 reklame padahal ada 12,” ungkapnya.
Kemudian kata dia, pajak reklame di Bappeda masih dikelola secara manual. Hal itulah yang merangsang kepala bidang pendataan dan pendaftaran ini untuk membuat inovasi baru yaitu aplikasi Si Reklame.
Dengan aplikasi ini menurut Sinyo, tentu akan mempermudah teman-teman Bapenda khususnya mereka yang tergabung dalam bidang pendataan.
Selain itu, banyak data reklame yang belum terdokumentasi dengan baik. Karena, sistem lama masih manual yaitu mecatat pakai spidol, distempel tanggal naik dan tanggal turun reklame.
“Bahkan kata Sinyo, masih kurangnya tenaga SDM di bagian reklame sehingga dengan adanya aplikasi ini tentu sangat membantu,” imbuhnya.
Yang terpenting dikatakan Sinyo, adalah kita akan mengoptimalkan pendapatan dari sektor reklame yang maksimal. nah !, solusinya adalah saya membuat sistem informasi reklame.
Lebih lanjut Sinyo menjelaskan, alurnya dulu sebelum kita membuat Si-Reklame ini wajib pajak datang membawa reklame yang begitu banyak untuk dicatat dan distempel waktu naik dan turun oleh bagian pendataan bisa 10, 20 bahkan ratusan, tergantung berapa banyak yang akan dipasang.
“Selanjutnya wajib pajak membayar, dan bagian pendataan khususnya reklame mencatat tanggal tanggal naik dan tangga turun di kemudian distempel,” tuturnya.
Tapi sekarang, WP tidak datang lagi ke kantor Bapenda untuk membawa materinya, tapi dia tugasnya hanya melapor banyak reklame yang akan dipasang, lokasinya di mana dan melakukan pembayaran, selanjuntya Bapenda mengeluarkan QR Code, WP hanya siap untuk mencetak reklame yang akan dipasang.
Dia juga mengungkapkan, QR Code ini berdasarkan jumlah dan lokasi yang akan dipasang reklame nya. Apabila 5 Distrik yang akan dipasang maka kita akan memberikan QR Code untuk lima titik.
Menurut Sinyo, walaupun setiap tahun pajak reklame sudah over tapi banyak juga potensi yang hilang, sehingga dengan aplikasi ini kita akan optimalkan kembali tingkat penerimaan agar betul-betul maksimal,’ tutup penulis buku Mengenal Pajak Online System itu,
(tp-01)