BTM Buka Uji Coba Pelatihan Ukiran Asmat Bagi Siswa SD di Kota Jayapura

Jayapura, Teraspapua.com – Kementerian Sosial Republik Indonesia melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jayapura, melaksanakan uji coba pelatihan ukiran Asmat bagi siswa dan siswi Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kota Jayapura.

Uji coba pelatihan dibuka secara resmi oleh Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Rehabilitasi Sosial, Benhur Tomi Mano (BTM) di aula setempat, Selasa (14/6/2022).

Mengawali sambutan, Tenaga Ahli Mensos Benhur Tomi Mano menuturkan, di Papua ada 250 suku dan bahasa.

“Hari ini anak-anak dipanggil untuk mengenal satu budaya yang terkenal di Papua, Indonesia bahkan di dunia, yaitu ukiran Asmat, kalian akan belajar, bisa dipraktekkan dan menceritakan kepada orang lain,” janji Benhur Tomi Mano.

Program dari Kementerian Sosial Republik Indonesia ini, anak-anak nantinya akan dibimbing oleh salah satu anak Papua dari Suku Asmat yang juga tela dibimbing oleh Kementrian Sosial sesuai arahan ibu Mensos Tri Rismaharini dan saat ini telah bekerja di BBPPKS Jayapura.

“Dia akan membantu memberikan pelatihan dan apa makna di balik ukiran itu, supaya anak-anak bisa mengetahui dengan baik,” pungkasnya.

Mantan Wali kota Jayapura dua periode ini juga mengatakan, ini merupakan kepedulian Menteri Sosial kepada anak anak Papua, benar benar diwujudkan, dan menjadi perhatian khusus Ibu Menteri, salah satunya adalah pelatihan seni ukir ini.

Diharapkan, para peserta uji coba, dapat menerima dan meresap materi pelatihan dengan baik. Supaya diungkapkan BTM, ukiran Asmat ini ini bisa dikenal di tingkat Nasional maupun Internasional.

“Anak-anak bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik, dan bisa bertanya kepada para Widyaswara atau guru yang akan memberikan pelatihan,” pesan sosok yang juga Ketua Asprov PSSI Papua itu.

Lanjut dijelaskan Benhur Tomi Mano, Suku Asmat memiliki cara dan media unik untuk menyatakan berbagai hal yang mereka alami dalam kehidupan, kisah-kisah heroic, mistis atau peraturan-peraturan adat biasanya mereka ungkapkan dalam bentuk media tertentu.

Hal ini mereka lakukan sebagai sarana menjaga kelangsungan tradisi, sarana belajar bagi generasi selanjutnya, dan penghormatan spiritual bagi para roh leluhur.

“Oleh karena itulah, ukiran-ukiran menjadi tidak terpisahkan dari kehidupan Suku Asmat dan mempunyai arti penting dalam kehidupan mereka,” terang Benhur Tomi Mano.

Ukiran Asmat dituturkan Benhur Tomi Mano, merupakan perpaduan antara kreativitas, kekuatan, keterampilan, ketelitian dan keindahan yang bersatu menciptakan sebuah kesempurnaan.

Alat ukir yang dipakai khusus dan terbuat dari logam palu kayu yang khusus dipakai untuk memukul alat ukir Asmat. Ukiran Asmat biasanya bertemakan alam, kehidupan, dan kegiatan sehari-hari,” akui BTM.

Ditempat yang sama, Plt. Kepala BBPPKS Jayapura, Malik Alim dalam laporan mengatakan, kegiatan uji coba pelatinan seni ukir ini untuk menindaklanjuti arahan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, di mana bentuk perhatian yang begitu tinggi kepada orang Papua khususnya dalam dunia seni ukir.

Sehingga, arahan ini kita tindaklanjuti dengan berbagai koordinasi, konsolidasi antara balai dan sanggar seni yang ada di kota Jayapura sehingga terbentuk pedoman, modul dan kurikulum.

“Hari ini kami bermaksud melakukan uji coba dengan harapan sekiranya pedoman, modul, kurikulum yang sudah kami siapkan dan penyampaian, penyerapan metode itu mudah diserap oleh adik-adik di tingkat sekolah dasar.

Dia mengatakan rencana pelatihan seni ukir Asmat ini akan dilakukan pada bulan Juli Tahun 2022 mendatang.

“Peserta yang hadir saat ini yaitu perwakilan SD Advent sebanyak 15 orang bersama gurunya, dan pada saat pelatihan peserta seni ukir ini akan digilir.

Setela peserta dari tingkat SD selesai, maka akan berlanjut dengan peserta dari SMP yang ada di kota Jayapura,” kata Malik Alim.

(tp-01)