Jayapura, Teraspapua.com – Lomba fashion show yang digelar SMP Negeri 1 Jayapura dalam rangka HUT ke – 59, para peserta lomba tampil memukau dengan gaun yang didesain dari hasil dari daur ulang sampah plastik dan koran.
Yang lebih menarik dari fashion show kali ini, kelas IX-J. Baik itu wali kelas dan 31 siswanya tampil memukau dengan mengenakan gaung dari daur ulang sampah plastik yaitu bungkusan rinso sachet.
Bahkan untuk mendapatkan satu gaun yang maksimal, wali kelas dan paguyuban kelas berkolaborasi untuk mengumpulkan 23 karton rinso deterjen dari para orang tua.
Wali Kelas, Mesye Fitria, SS kepada Teraspapaua.com mengakui 23 kartun rinso tersebut terdiri dari 22 berwarna hijau dan satu karton berwarna merah.
“Jadi, kita desain untuk 32 gaun yang dikenakan oleh 31 siswa dan wali kelas untuk tampil di lomba fashion show dalam rangka memeriahkan HUT ke-59,”
Saya bersyukur karena orang tua dalam paguyuban kelas sangat mendukung. Mesye menuturkan, awalnya mereka mencari bungkusan rinso sachet ini di tempat sampa. tapi, karena potongan tidak sama rata maka pihaknya berkomunikasi dengan orang tua murid agar mama mama untuk bulan ini mencuci dengan rinso sachet.
“Jadi, mama-mama membeli rinso yang masih utuh, kami keluarkan isinya dan dikembalikan ke orang tua murid sehingga bungkusannya kami ambil untuk membuat gaun,” jelas Mesye.
Untuk menyelesaikan 32 gaun ini wali kelas mengungkapkan membutuhkan waktu 3 minggu. Dia juga mengatakan, apa yang dilakukan ini juga tentu mendukung pemerintah kota Jayapura untuk mengurangi sampah plastik.
“Kami melihat sampah-sampah plastik tidak bisa diolah dan dari pada lama mengurai di tanah kami daur ulang menjadi gaun yang cantik,” ujar Mesye.
Dia pun menambahakan, kenyataan sampah plastik ini dibuat untuk pot bunga bahkan bunga namun kali ini kami memanfaatkan untuk membuat gaun yang bisa dipakai.
Dan gaun-gaun ini akan disimpan untuk nantinya digunakan pada fashion show lomba fashion show di tahun depan lagi karena tidak mudah hancur,” sambung Mesye.
Wali kelas yang tampil menggemaskan di lomba fashion show bersama 31 siswa-siswi ini mengakui walau tidak mendapat juara namun kami tidak merasa kecewa karena memang dari awal kami tidak berekspektasi menjadi juara.
Karena kami tahu kami benar-benar melanggar aturan, tentu dari sisi jumlah peserta karena kriteria hanya satu dua tampil. Tapi kami 32 siswa dan wali kelas tampil secara spontan.
“Jadi, harapan saya anak-anak bisa membangun kekompakan dalam kelas serta belajar untuk mendaur ulang sampah,” kata Mesye.
(Let)