Jayapura, Teraspapua.com – Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Benhur Tomi Mano – Yermias Bisai (BTM- YES ) setelah direkomendasikan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Maka kedua Putra asli tabi dan Syahrir ini siap bertarung di kontestasi Pilkada pada buan November nanti.
Awalnya jargon PDIP ini, sudah tidak ada harapan lagi untuk maju di ajang politik pemilihan kepala daerah, karena hampir semua partai diborong oleh pasangan pada calon Matius D Fakiri dan Aryoko Rumaropen.
Namun situasi politik pun berubah dan mengagetkan ketika Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan keputusan nomor. 60/PUU-XXII/2024 tentang ambang batas pencalonan kepala dan wakil kepala daerah di Pilkada serentak 2024.
Sehingga partai PDI Perjuangan bisa mengusung kadernya sendiri namun satu partai politik juga sudah bergabung dengan PDPI yaitu PKN.
“Saya mengucap terima kasih kepada Tuhan yang saya sembah, yang saya puji keyakinan saya yaitu Yesus Kristus Dia Maha Besar, Maha Tahu segala-galanya dia tahu apa yang diinginkan oleh anaknya,” kata BTM di depan para pendukung di kediamannya, Rabu (18/8/2024).
Dikatakan, ada orang menutup jalan tapi Tuhan membuka jalan, kebenaran akan mencari jalannya sendiri dan kebenaran itu sudah dinyatakan.
BTM mengakui Itu doa dari semua masyarakat di tanah Papua ( Tabi dan Saireri), mereka berlutut kepada Tuhan supaya anak yang dikasihinya bisa dimungkinkan untuk maju bertarung dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua.
“Tuhan menjawab doa dari seluruh masyarakat dan hari ini tifa ditabuh, leluhur, moyang negeri ini bersukacita hari ini hari kemenangan lewat BTM dan Yermias,” ujarnya.
Dikatakan, dengan keputusan Mahkamah Konstitusi itu pertanda kemenangan bagi BTM dan Yermias, yang lain mencoba untuk menutupinya tapi Tuhan membuat tanda heran.
“Mari kita masing-masing memuji kemuliaan Tuhan hal nyata yang dibuat untuk tanah ini, ada maksud Tuhan untuk negeri ini, maka itu mukjizat terjadi di akhir-akhir, di tempat yang sulit tapi mujizat Tuhan itu nyata hari ini,” ungkapnya.
Sukacita leluhur di tanah ini bersukacita, ada anak-anak negeri pemilik tanah ini berkontestasi di Pilkada Papua,” imbuhnya.
Untuk itu kepada seluruh anak-anak Tabi Saireri mari kita pulang ke kampung masing-masing dan menjaga dusun, kita pagari tidak boleh ada orang lain yang masuk mengganggu, kita mengambil suara kita jaga baik-baik.
Dikatakan, Itu amanat otonomi khusus masing-masing kembali ke sudutnya, rumahnya membangun negerinya masing-masing.
“Menjadi tuan di negerinya sendiri, saya mewakili keluarga besar Tabi dan Yeremias mewakili keluarga besar Saireri,” jelasnya.
BTM pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan sekretaris jenderal Hasto, karena keputusan PDI Perjuangan BTM – Yermias Bisai menerima B1KWK.
Mantan walikota Jayapura dua periode ini juga menghaturkan terima kasih kepada Komarudin Watubun yang merupakan suhu saya sebagai guru yang memberikan kekuatan, wejangan, nasehat kepada saya.
“Saya hormat kepada Komarudin Watubun yang telah mempertahankan nama saya saat rapat penentuan DPP PDI Perjuangan di Jakarta,” akuinya.
Sementara bakal calon wakil gubernur Papua Yermias Bisai mengatakan, kami dua tampil untuk memperjuangkan harga diri dan martabat orang Tabi dan Saireri.
Ini hak kesulungan di atas tanah kita sendiri.
Yermias Bisai mengkisahkan sejak awal dirinya hanya ingin menjadi wakil untuk Benhur Tomi Mano dan tidak untuk yang lain.
“Terima kasih BTM yang sudah menerima saya sebagai wakil dengan segala kekurangan dan keterbatasansaya, begitu pula Sinode GKI di tanah Papua dan hamba Tuhan yang telah membangun komunikasi ini dengan baik,” ujarnya.
Bisai menegaskan dirinya tidak ambisi untuk menjadi gubernur padahal dirinya juga sebagai anak asli Saireri, tapi saya sadar diri karena Ibukota provinsi Papua ada di atas tanah Tabi dan saya dari Saireri harus mendukung anak Tabi.
Dia menegaskan Otsus Papua jelas kearifan lokal, tradisi budaya kita disebutkan dalam undang-undang Otsus.
Bahkan Papua telah dibagi menjadi 7 wilayah adat dan sangat jelas bagiannya namun Tabi Saireri dibagi dua. Sehingga BTM dari wilayah adat Tabi memilih wakil dari wilayah adat Sairei namun dalam bagian ini masih ada yang mau merebut setengah-setengah ini.
Mantan Bupati Waropen ini juga mengingatkan kepada saudara-saudara non nasrani harus mengetahui bahwa toleransi umat beragama dibangun di atas tanah ini secara turun-temurun berabad-abad terjadi di atas tanah ini.
“Jangan karena politik akhirnya kita menghianati dan menyangkal hubungan yang kita bangun selama ini,” ujarnya.
Begitu dirinya minta agar masyarakat dengan terkecoh kami dua jelas jenjang karir jelas BTM mantan Walikota Jayapura 2 periode dan saya pernah menjadi anggota DPRD dan Bupati 2 periode.
“Tapi bukan itu yang dimaksud tapi kebersamaan kita sebagai pemilik tanah Tabi dan Saoreri untuk menunjukkan jati diri,” pungkasnya.
(har/ricko)