MALUKU  

Kunjungan Ke Maluku Diplomat Afganistan Pelajari Cara Penyelesaian Konflik.

Rombongan Delegasi Afganistan dan Kemenlu RI serta Perwakilan Pemerintah Maluku saat pose bersama

Ambon, Teraspapua.com – Provinsi Maluku mendapat kunjungan dari sejumlah diplomat asal Negara Afganistan.

Kedatangan delegasi yang berjumlah 10 orang ini guna mempelajari penyelesaian konflik dan perdamaian di Maluku.

Rombongan yang didampingi tim dari kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI diterima langsung Plt. Kesbangpol Maluku, Dachjar Sialana bersama perwakilan Polda Maluku dan Kodam XVI Pattimura di kantor Gubernur setempat, Jumat (19/7/2019).

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemenlu RI, Yayan G. H. Mulyana kepada pers menyampaikan Maluku dipilih karena beberapa hal.

“Pengalaman konflik yang terjadi disebabkan karena multi faktor. Kemudian cara penyelesaiannya cepat serta keterlibatan berbagai pihak seperti Pemerintah daerah dan pusat paling penting peran tokoh agama juga peran pemuda, tokoh masyarakat dan peran kelompok perempuan dalam menyelesaikan konflik dan merawat perdamaian,” urainya.

Menurut Mulyana, Maluku merupakan model yang sangat dihargai oleh para delegasi Afganistan ini sebagai contoh dalam penyelesaian konflik dan menciptakan perdamaian.

Salah satunya, kearifan lokal masyarakat Bumi Raja-raja dalam hal ini “Pela dan Gandong” merupakan sarana pemersatu masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, etnik dan golongan yang menarik rombongan Afganistan ini.

“Keharmonisan yang sudah ada sejak dahulu kala menjadi perhatian mereka. Keharmonisan antar etnik dan pemeluk agama bahkan dalam konsep pelayanan dan gandong yang realitas kehidupannya ditunjukan pada saat pembangunan tempat ibadah,” sambungnya.

Mulyana juga menekankan, bahwa upaya ini merupakan komitmen Pemerintah Indonesia membantu Afganistan dalam menciptakan perdamaian di negara itu.

Oleh sebab itu, Maluku dipilih sebagai contoh model penyelesaian konflik, terutama merawat perdamaian.

Delegasi ini juga mencatat adanya forum atau wadah kebersamaan seperti Majelis Adat (Latupati) serta unsur masyarakat lainnya, serta dibangunnya bangunan keagamaan seperti Islam Center, Kristen Center, Katholik Center dan juga Budha Center, serta Hindu Center.

“Kami mengira hanya komunitas Muslim dan Kristen yang ada disini, tetapi juga ada komunitas lainnya,” pujinya.

Delegasi ini akan berada di Maluku hingga tanggal 22 Juli.Mereka akan mengunjungi Universitas Kristen Indonesia Maluku dan mendalami peran perempuan  di IAIN Ambon.

Selain itu, mereka akan mengunjungi obyek wisata dan sejarah yang ada di Ambon.

Sementara, perwakilan Pemerintah Provinsi Maluku dalam ini Plt. Kepala Kesbangpol Dachjar Sialana menyambut baik kunjungan delegasi Afganistan ke Maluku.

“Ini merupakan suatu kebanggaan bagi daerah kita, karena para delegasi ini ingin belajar penyelesaian konflik dan merawat perdamaian di Maluku. Dan kekuatan terbesar kita adalah kearifan lokal disamping ada intervensi Pemerintah pusat melalui regulasi yang dikeluarkan dalam penyelesaian dan pemulihan pasca konflik,” urainya.

Untuk itu merawat  kerukunan dan menjaga perdamaian di Maluku sangat penting bagi kelanjutan kehidupan generasi selanjutnya.

“Ini jangan hanya menjadi slogan,” tukasnya.

(Dp.19)