Jabat Wamen PUPR,JWW Lakukan Kunjungan Perdana Ke Wamena

Wakil Menteri (Wamen) PUPR , Jhon Wempi Wetipo (Foto Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Jayapura.Teraspapua.com – Setelah menjabat sebagai Wakil Menteri (Wamen) PUPR , Jhon Wempi Wetipo (JWW) ,melakukan kunjungan Kerja Perdana ke Wamena Jayawijaya.Hal ini tentu memiliki  cerita sendiri, sebagai putra asli Papua.

 John Wempi Wetipo yang masuk dalam kabinet kerja Presiden RI, Joko Widodo sebagai Wakil menteri (Wamen) PUPR mendapat apresiasi dari masyarakatnya sewaktu kunjungannya perdana ke Papua.

banner 325x300banner 325x300

Dalam kondisi seperti ini ia tidak pernah terbanyang akan dipanggil oleh presiden untuk dipercayakan menjadi Wakil Mentri PUPR, tertapi satu minggu yang lalu ia berada di Wamena dan biasanya ia jalan kurang lebih pukul 9-10 malam tak bertemu dengan seorang pun dijalan.

“ini membuat hati saya sedih, dimana masyarakat di Wamena yang sering melakukan aktifitas dari pagi sampai dengan pukul 00.00 wit itu pada pukul  21.00 wit itu sudah sepih, tak ada warga lagi yang melakukan aktifitas,”ungkap Wetipo kepada sejumlah wartawan Minggu (27/10/2019).

Menurutnya, Penyambutan yang dilakukan pada hari ini, kehadirannya membawa semangat baru untuk masyarakat di Jayawijaya.Wamen mengajak masyarakat untuk tidak bersedih  dengan keadaan atau masalah kerusuhan kemarin, tetapi bagaimana harus bangkit kembali mengawal pembangunan agar kembali lebih baik kedepannya.

“ sesuai dengan moto Kabupaten Jayawijaya Hari Esok harus lebih baik dari hari ini  (Yogotak Motok Hanorogo)”.

Kami hadir untuk membantu masyarakat memulihak kota Wamena, saya berharap infrastruktur yang kita bangun kalau kita berpikiran lain silahkan saja tetapi kewajiban pemerintah membangun infrastruktur itu untuk dinikmati oleh masyarakat,”jelasnya.

Sebagai Wakil Mentri PUPR. Wempi Wetipo,janji akan mengumpulkan para bupati pegunungan tengah Papua agar bagaimana menyadarkan masyarakat ,bahwa negara membangun infrastruktur ini untuk kita nikmati”Kata Wamen”.

“ Bagaimana masyarakat tidak tahu apa –apa dan tak pernah bersekolah dari balik gunung bagaimana harus memikul hasil kebunnya dengan tingkat kesulitan yang tinggi.

 Tapi jika ada pembangunan selalu dihambat, contoh kasus masalah yang terjadi di dekai Yahukimo, saya harap hal –hal seperti itu tak boleh terjadi,”tegasnya

Ia menambahkan, undang –undang mengatur penanggungjawab keamanan di Daerah bukan hanya TNI/ Polri tetapi tanggungjawab keamanan di Daerah itu Bupati, Walikota dan Gubernur, kalau bupati yang sering –sering tidak ada ditempat sehingga rasa kekecewaan masyarakat dilampiaskan.

“ saya ingin mengajak untuk kita sinergikan untuk membangun, agar tidak saling menyalahkan agar pembangunan ini bisa berjalan merata,”pungkasnya

(Matu/Rick).