Tual,Teraspapua.com – Pelaku perusakan dan pembakaran rumah yang mengakibatkan 39 Kepala Keluarga ( KK) mengungsi ke hutan masih berkeliaran dan dibiarkan berkeliaran oleh pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Kei Kecil maupun Polres Maluku Tenggara.
Pasalnya hingga kejadian tersebut para pelaku yang merupakan massa pejabat ohoi Selayar Moksen Harbelubun,masih berada di Ohoi Selayar.
Atas masalah ini tercatat 140 warga dari 39 KK harus mengungsi ke hutan desa tatangga karena mereka masih merasa takut dan tidak ada perlindungan.
Diduga kuat bahwa Moksen Harbelubun tidak ingin melepaskan jabatan sebagai pejabat ohoi Selayar,karena ingin mengelola dana Desa,sehingga dirinya bersama massa pendukung membuat rusuh.
Padahal masyarakat maupun adat sudah mempercayakan Amir M.Takerubun sebagai ohoi Selayar yang resmi bahkan sudah dikukuhkan.
Amir M.Takerubun ketika dikonfirmasi media ini ,Jumat (31/1/2020) mengemukakan masalah ini berawal dari pengukuhan dirinya sebagai kepala ohoi Selayar definitif pada tanggal 18 juni 2019 lalu.
Namun Moksen tidak menerimah itu dan berupaya membatalkan pengukuhan,sehingga masalah dibawah pada sidang adat di Ngilngof tetapi hasilnya selaku pewaris Takerubun tetap menjadi kepala Ohoi Selayar “tuturnya
Sehingga Moksen Harbelubun,yang dipercayakan sebagai pejabat Ohoi Selayar merasa tidak terimah,kemudian dirinya mempengaruhi massa untuk membuat rusuh dan pengrusakan rumah massa dari Amir M.Takerubun.
Amir M.Takerubu juga menuturkan,semua warga masyarakat ohoi Selayar,namar, Ngilngof,mengetahu bahwa dari abad ke abad hingga orang tua saya menjadi kepala ohoi Selayar adalah warisan kami keluarga Takerubun.
Bukan Harbelubun Masahida,Yamlean, Rahakabis,tapi yang sah adalah keluarga besar dari marga Takerubun, adalah saya sendiri. itu yang membuat suasana ohoi selayar selalu ribut siang maupun malam “jelasnya.
Dari ulah massa Moksen Harbelubun, 10 rumah warga mengalami kerusakan dan 2 rumah hangus terbakar.Namun sangat disayangkan para pelaku belum satupun yang amankan pihak kepolisian setempat.
Dirincikan warga yang mengungsi ada 10 KK yang rumahnya mengalami kerusakan berat,seperti Kifli Tamher,samsudin Takerubun,Saifuk Takerubun,Moh Amin Tatroman,La Badi Takerubun,H Arif Takerubun,Rahim Takerubun,ibu Ediha Yafur,langgaita Burungasi dan Udin Rumakibis.
Walau pihak Kepolisian dan Kesbangpol sudah mengambil semua data,tapi para pelaku pengrusakan dan pembakaran satupun belum di panggil termasuk pejabat Ohoi Selayar selaku otak kerusuhan.
Selain itu lanjut Takerubun, dengan pertistiwa ini kades ohoi Namar yang turut serta memediasi ikut dibentak oleh masa Harbelubun hingga menghunus pedang di leher kades ohoi namar “pungkasnya.
(Buce).