PAPUA  

Masa Karantina Lokal di Papua Diperpanjang Hingga 13 April 2020

Sekda Provinsi Papua, DR. T.E.A Hery Dosinaen.

Jayapura.Teraspapua.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua lakukan perpanjangan waktu pembatasan masuk keluar orang, pembatasan Aktivitas Masyarakat.

Kemudian perpanjangan waktu  kerja di rumah (Working From Home) serta Pengendalian Dampak Kasus Covid-19 di Provinsi setempat hingga tanggal 13 April 2020.

“ Perpanjangan waktu ini,berdasarkan surat Edaran Gubernur Papua Lukas Enembe No.440/3705/SET “Ungkap Sekertaris Daerah (Sekda)  Provinsi Papua,  DR .T.E.A Hery Dosinaen Selasa (31/03/2020).

Dijelaskan Dosinaen Pemprov Papua sudah melakukan perpanjangan waktu sampai dengan hari Senin 13 April 2020 dan tanggal 14 April  pegawai masuk seperti biasa,”Dimana untuk waktu libur  tanggal 1 – 9 April bekerja di rumah (working from home).

Kemudian tanggal 10 April adalah hari libur Wafat Isa Almasih (Jumat Agung). Kemudian  11  – 12 – 13  April adalah libur fakultatif.

“Kalau tanggal 11 April hari Sabtu. Kemudian 12 hari Minggu dan tanggal 13 April adalah libur fakultatif  Paskah kedua. Kemudian tanggal 14 April masuk kantor tetapi nanti kita akan dievaluasi lagi dengan melihat semua perkembangan kedepan”  tutur Dosinen.

Lebih lanjut dikatakan Dosinaen,untuk pergerakan penumpang masuk dan penumpang keluar baik laut dan udara itu dihentikan dalam rangka pencegahan meluasnya wabah covid-19 di provinsi tertimur Indonesia ini.Sedangkan kegiatan aktifitas pasar tetap dibuka dengan batas waktu Jam 06:00 Wit – 14:00 WIT.

Sementara itu disingung terkait dengan perkembangan kasus Covid-19 di Provinsi Papua, Dosinaen yang juga sebagai Ketua Satgas Penanggulangan dan Pencegahan Covid-19 di Provinsi Papua mengatakan untuk Kota Jayapura sudah ada yakni 5 orang positif,.

Sementara Mimika dan Merauke ada 2 orang. Akan tetapi perkembangan terbaru ada penambahan kasus lagi. 

Untuk 2 dari Merauke ini sudah negative dan kami sudah terima laporan,namun mereka  harus dua kali di test baru kita umumkan.

Artinya kata Sekda,penanganan sudah luar biasa dan yang positif itu pun dalam keadaan kondisi ringan sampai sedang.

“ Mereka tidak memakai oksigen atau segala macam. tetapi tetap dilakukan isolasi agar jangan sampai menular kepada orang lain “ jelas Dosinaen.

Dosinaen juga menegaskan bahwa Provinsi Papua tidak lockdown. “Ini bukan lockdown. Tetapi hanya pembatasan sosial yang di perluas, yang harus dengan berbagai konsekuensi. Masyarakat harus bisa memahami bahwa semuanya ini untuk pencegahan.

Jadi kita di Papua apapun saat ini semua kondisi bisa.Tidak ada masalah. Logisitik masih ada jadi orang mau makan keladi dan ubi masyarakat tidak ada masalah di Papua tetap hidup.

Yang terpenting sekarang kita tutup dulu arus penumpang masuk ke dalam maupun keluar Papua. Sehingga semuanya itu bisa terkontrol “ pungkasnya.

(Matu)