Jayapura,Teraspapua.com – Aliansi Nasional Anti-Komunis (Anak NKRI) menggelar aksi menolak RUU HIP di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta.Bahkan aksi itu mereka turut membakar bendera PDI Perjuangan Rabu (24/6/2020).
Atas aksi itu.Wali Kota Jayapura,Dr.Benhur Tomi Mano,MM yang juga kader terbaik PDIP menyeruhkan , seluruh keluarga besar PDI Perjuangan yang ada di tanah Papua, untuk kibarkan bendera PDIP Perjuangan di bumi Persada Cendrawasih ini.
“ PDI perjuangan adalah partai yang sah, partai yang lahir dari rakyat, Partai Demokrasi di muka bumi Indonesia dan juga di tanah Papua,”cetusnya.
Kembali dilontarkan Benhur Tomi Mano,Partai yang dilahirkan oleh Bung Karno pada tanggal 4 Juli 1927 Partai Nasional Indonesia (PNI) dan kemudian bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang hingga saat ini adalah partai yang berideologi Nasionalisme . PDI Perjuangan.
“ Nilai-nilai luhur perjuangan ini juga mulai dari partai ini. Gotong royong diciptakan dan ini menjadi hal untuk mengisi pembangunan di Indonesia”ujar Benhur Tomi Mano.
Untuk itu teriak pria yang akrab disapah BTM itu,seluruh kader PDIP Perjuangan mari kita bersatu untuk menjaga dan mengawal Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Tidak ada orang yang akan merongrong Pancasila.
Tidak ada satu orang pun di muka bumi ini yang akan mengganti Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia ,”imbuhnya.
“ Dan saya mau katakan sekali .Pancasila tetap Pancasila sekali NKRI tetap NKRI sekali Merah Putih tetap merah putih “cetusnya”
Benhur Tomi Mano juga mengajak,seluruh keluarga PDIP Perjuangan yang ada di tanah Papua untuk mengawal .Kita menjaga keutuhan negara ini ,kita menjaga persatuan dan kesatuan yang ada di tanah Papua.
“ Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh” singkatnya.
Kembali ditegaskan kader partai berlambang banteng moncong putih itu bahwa, Bung Karno adalah milik semua rakyat Indonesia bapak proklamator,bapak kebangsaan Republik Indonesia dan bukan hanya milik PDIP Perjuangan saja.
“ Mari ,banteng bergerak untuk maju untuk Jaya Indonesiaku ” pungkasnya.
(Ricko).