Jayapura,Teraspapua.com – Setelah melakukan reses,ternyata banyak masalah yang kita temui terutama dalam konteks penaganan Covid-19 di Papua .
Penyataan ini disampaikan anggota Komisi V DPR Papua Namantus Gwijangge kepada Teraspapua.com ketika dikonfirmasi, Rabu (12/08/2020).
Menurutnya,keluhan yang kami dapat dari tenaga kesehatan, yang merupakan garda terdepan dalam mengurus pasien covid di Kabupaten Keerom dan Kabupaten Jayapura,bahwa ada sebagian yang sudah dapat insentif. Tetapi ada juga yang belum dibayar insetif mereka.
“Ini menjadi pertanyaan kami,bahwa selama ini dana Covid dikemanakan sampai insetif tenaga medis belum dibayarkan” tegas Namantus.
Dilain sisi lanjut Namantus dalam reses kami,masyarakat mengeluh soal penyebaran dan penjualan minuman keras (Miras), diakuinya miras ini memang inkam ekonominya sangat bagus tetapi bisa merusak banyak orang.
Oleh karena itu dirinya minta ijin miras ini dicabut saja tidak ada untungnya,masih ada usaha lain yang bisa kita kelola dari pada miras yang mengorbankan banyak nyawa “kembali tegas Namantus.
Disingung soal pendidikan,Namantus mengatakan Pendidikan dalam konteks covid ini,banyak orang tua murid yang mengeluh tentang mekanisme tata cara pendidikan di era covid ini.
Sehingga mereka memintah ada pemberlakuan khusus soal pendidikan di Papua dalam masa covid ini.
Ditambahkan Namantus,penyakit pendemi Covid ini tidak terlalu mengancam keberlansungan hidup masyakat karena kalau kita lihat persentasi penyembuhan jauh lebih besar dari angka kematian.
Sehingga dirinya menyaran dalam penanganannya jangan terlalu berlebihan, lebih baik anggarannya digunakan untuk membangun kebutuhan yang lebih penting “pungkasnya.
(Matu)