Ambon, Teraspapua.com – Putri Remaja Indonesia (PRI) 2020, Nisrina Alifa Tunny, akhirnya menyelesaikan tugasnya sebagai putri Remaja Indonesia 2020 perwakilan Provinsi Maluku di malam Grand Final yang berlangsung di Ballroom Hotel Ciputra, Jakarta, Jumat (30/10/2020) malam.
Walau tidak meraih juara di ajang bergengsi itu, namun siswi kelas 3 SMP Lentera Harapan Ambon yang akrab disapa Ririn itu dianugerahi predikat Best Talent atau Putri Remaja Indonesia Berbakat 2020.
“Alhamdulillah, Ririn mendapat gelar sebagai Best Talent atau Putri Remaja Berbakat 2020. Ini juga sudah menjadi capaian yang positif untuk Ririn melangkah kedepan,” kata Herdajani bin Umar dari Dinas Pariwisata Provinsi Maluku yang bertindak sebagai mentor dan pendamping Nisrina Alifa selama kegiatan ini berlangsung.
Dikatakanya, pemilihan Putri Remaja Indonesia ini sama seperti ajang Puteri Indonesia atau Miss Indonesia versi remaja, sebagai icon remaja dan anak Indonesia yang nantinya akan aktif di kegiatan keremajaan dan sosial.
Peserta PRI 2020 adalah remaja putri berusia 13 hingga 17 tahun dari seluruh provinsi di Indonesia yang sudah lolos dari beberapa tahapan seleksi, baik dari seleksi online maupun offline.
“Ajang ini diselenggarakan dalam rangka ikut mensukseskan program pemerintah dalam membentuk karakter anak Indonesia yang cerdas, kreatif dan bertakwa,” ujar Herdajani yang juga pengasuh Sanggar Mawar Jingga di Ambon ini.
Dalam ajang PRI 2020, Vania Alodia, peserta dari Jawa Barat 1 meraih gelar juara 1 dan berhak mengenakan crown PRI selama satu ke depan. Sementara Ririn berhasil meraih Best Talent bersama dua peserta lainnya yakni, Anak Agung Istri Savitri Maheswari dari Yogyakarta, dan Andi Cantika Anastasya Khairiya dari Sulawesi Selatan 2.
Ririn sendiri mengaku bahwa dukungan dan doa dari masyarakat Maluku telah menjadi energi positif baginya menghadapi ajang ini. Ia pun menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa berikan yang terbaik buat Maluku.
“Terima kasih untuk dukungan dari seluruh masyarakat Maluku yang diberikan kepada saya. Momen ini telah menjadi pengalaman dan pembelajaran yang sangat penting buat saya,” ujar putri kelahiran Ambon 13 Desember 2006 tersebut.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Gubernur Maluku Murad Ismail, bersama Ibu Widya Pratiwi Murad Ismail, yang sudah mendukungnya selama ini.
Sebelum tampil di grand final menghadapi 32 peserta dari provinsi lainnya di Indonesia, Ririn bersama peserta lainnya terlebih dahulu mengikuti sesi karantina selama tiga hari dan mendapat pembekalan dari mentor professional di bidangnya.
Kelas yang diikuti selama masa karantina antara lain public speaking, modeling, kecantikan, inteligensi, lingkungan, serta budaya. Mereka juga mendapat penyuluhan pencegahan penyalahgunaan narkoba dari BNN.
(Novi)