Jayapura, Teraspapua.com – Musyawarah Daerah (Musda) IX Kwartir Daerah ( Kwarda) Gerakan Pramuka Provinsi Papua secara resmi di tutup oleh Ketua Kwartir Nasional ( Kakwarnas) Andi Waseso yang diwakili oleh Wakil Ketua Komisi Bina Muda, Supriyadi.
Musda IX berlangsung di gedung serba guna Sian Soor kantor Wali Kota Jayapura dari tanggal 19 – 20 November 2020, telah merampungkan program untuk lima tahun mendatang, dan juga telah berhasil memilih ketua Kwarda.
Peserta Musda IX datang dari 16 Kwartir Cabang ( Kwarcab) di seluruh Papua.
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (Kakwarnas) Budi Waseso dalam sambutan yang di wakili Wakil Ketua komisi bina muda Supriyadi mengapresiasi pelaksanaan musyawarah besar yang hari ini dilaksanakan tanpa masalah.
“Saya mewakili Kakwarnas, bawa perhelatan barusan tadi merupakan satu pengimplementasian, bahwa di antara adik dan kakak tidak terlihat dan tidak tersirat alasannya berakumulasi,” puji Supriyadi saat menutup Musda IX Kwarda Gerakan Pramuka Papua, Jumat ( 20/11/2020).
Supriyadi mengakui, dalam Musda IX ini peserta saling mengawal dan menjaga. Ini satu bentuk komitmen konsekuen dan konsistennya kita menjaga marwah gerakan Pramuka.
“Tidak mudah dan gampang membuat satu perilaku organisasi. Yang terkadang kita mengedepankan emosi dan kelompok kita,” ujarnya.
Dia juga menggambarkan situasi Musda sebelumnya dan yang akan datang mulai panas. Tatanan dan perilaku organisasi yang sangat minim dipersiapkan.
Bahkan setelah saya amati kaka, pimpinannya menjaga adiknya, partnernya dan begitu bersepakat.
“Mending memikirkan nanti bagaimana perubahan besar terhadap gerakan Pramuka Papua ke depan. Jadi pengejawantahan kerja cerdas,” dorongnya.
Dia juga minta karya-karya besar yang harus dibuat, bukan hanya momen yang monumental.
Musda IX lanjut Supriyadi, ini benar-benar merupakan suatu dinamika yang berbeda. Jadi yang ditunjukkan dan ditampilkan satu mekanisme dinamika antara kakak dan adik dan banyak kearifan kearifan sehingga diputuskan Ka Kristhina sebagai Kakwarda Papua.
Menurutnya, ini satu pengejawantahan, satu bentuk kembalinya dan menguatkan marwa gerakan Pramuka.
“Itulah organisasi kita yang perlu kearifan, toleransi dan penuh nilai-nilai, karena kita sebuah lembaga pendidikan maka harus punya nilai-nilai,” tandasnya.
Kwarnas berharap, semoga pelaksanaan Musda di daerah yang lain dapat mencontohkan Provinsi Papua.
Kembali dikatakan, untuk konteks pembinaan Pramuka, Papua, Jayapura identik dengan beberapa kegiatan nasional, yang terakhir adalah Raimuna nasional yang masih membekas dan perlu dikuatkan kembali.
“Bahwasannya Papua di berbagai sisi, dimana kita ada 29 kabupaten dan kota yang alamnya luar biasa dan gerakan Pramuka scoating identik dengan Adventure,” akui dia lagi.
Nah ini harus dikuatkan giat adventure, akan diketahui oleh daerah dan negara lain. Pramuka harus menjadi duta untuk wisata, untuk bangsanya bawah Papua punya nilai-nilai yang tidak dimiliki oleh negara lain,” tutupnya.
(Let)