Jayapura, Teraspapua.com – Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung menggelar inventarisasi dan identifikasi masyarakat hukum adat Port Numbay.
Kegiatan tersebut berlangsung di hotel Horison Kotaraja, Distrik Abepura, Jumat (30/4/2021) sekaligus penandatanganan perjanjian kerja sama antara manajemen hotel Horison Kotaraja dengan Pemerintahan Kampung Tahima Soroma (Kayo Pulau).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK), Jakobus Itaar mengatakan, inventarisasi dan identifikasi ini, diharapan bisa tersedia dokumen bagi masyarakat adat.
Tentu, untuk dapat mengetahui identitas masyarakat adat dan kebudayaan yang harus dilestarikan dan juga sebagai media informasi sesuai hukum adat masyarakat Port Numbay.
“Kegiatan ini bertujuan, untuk menginventarisasi masyarakat di 10 Kampung adat. Mengkaji kebudayaan yang sudah hilang dan untuk melestarikan kebudayaan masyarakat adat Port Numbay agar tidak punah,” ujar Itaar.
Jakobus juga merincikan, untuk peserta pada kegiatan ini adalah Ketua LMA Port Numbay, seluruh Ondoafi dari di 10 Kampung adat, para kepala suku, kepala kampung, tokoh masyarakat dan akademisi.
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano dalam sambutan yang diwakili asisten bidang pemerintahan umum, Ever Meraudje menegaskan, kegiatan ini sangat penting dan strategis.
“Ini, menyangkut keberadaan budaya dan adat istiadat masyarakat Port Numbay yang harus dipertahankan, dilestarikan agar tidak hilang karena perkembangan zaman,” cetusnya.
Maka itu, pemerintah kampung sebagai perwakilan pemerintah di 10 kampung adat, harus hadir di tengah – tengah masyarakat untuk mengatasi permasalahan bersama para kepala suku dan ondoafi di kampung.
Lebih lanjut ditambahkannya, kehadiran pemerintah kampung di tengah masyarakat juga untuk mengimplementasikan program yang bertujuan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Wali Kota berharap, seluruh kampung adat dapat dibudayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri dan demokrasi.
“Secara khusus, kepada para ondoafi, kepala suku agar dapat mempertahankan kebudayaan lokal Port Numbay, melestarikan, sehingga budaya asli tidak punah,” cetusnya.
Wali Kota juga pertegas, pemerintah kota Jayapura akan mendukung upaya melestarikan dan mempertahankan kebudayaan kearifan lokal masyarakat asli Port Numbay,” pungkasnya.
(arc)