Jayapura, Teraspapua.com – Grafik kasus Covid-19 di Kota Jayapura kembali naik. Walau kata Ketua Pansus DPRD Kota Jayapura Yuli Rahman, baik Satgas maupun Pansus terus berupaya menekan penyebaran, dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, Namun tidak ada kesadaran.
Jadi terkait dengan penanganan pandemi Covid -19 di kota Jayapura, Pansus Covid DPRD kota Jayapura sudah melakukan rapat evaluasi, koordinasi dan juga mengawasi operasi Yustisi dan Sidak di lapangan yang dilakukan oleh Satgas covid 19.
“Banyak sekali kerja-kerja yang sudah kita lakukan. Tapi grafik Covid mulai naik. Kami melihat tingkat kesadaran masyarakat mulai menurun,” kata ketua Pansus Covid DPRD Kota Jayapura Yuli Rahman saat memberikan masukan dan saran pada rapat koordinasi penanggulangan Covid – 19, yang digelar Satgas Covid -19 Kota Jayapura di parkiran utama setempat, Selasa(13/7/2021).
Kata dia, 1 tahun 6 bulan Covid-19 merebak di seluruh wilayah kota Jayapura. Kalau kita lihat evaluasi tanggal 1 Juli 2021, yang dirawat hanya 285, evaluasi tanggal 13 Juli dan hanya selang 12 hari naik menjadi 521. Menurut legislator kota dari partai Golongan Karya itu ini jumlah yang cukup besar.
Rata-rata per hari yang terpapar 28 orang. Untuk itu para tokoh agama perlu banyak memberikan sosialisasi kepada umat.
“Para tokoh agama baik Muslim, Kristen, Hindu, Budha isi khotbah atau ceramah kalau bisa juga terkait dengan protokol kesehatan dan juga instruksi walikota serta peraturan daerah nomor 3 tahun 2020, sehingga masyarakat yang ada di tempat-tempat ibadah bisa membantu kita untuk memberikan edukasi kepada masyarakat,” ujarnya.
Yuli Rahman mengungkapkan, saat melakukan Sidak pada malam minggu kemarin, kedapatan 1 anak muda terindikasi virus Covid, sehat OTG.
Jadi kalau kita periksa secara randon dan setiap Sidak pasti ada. Jadi banyak sekali orang tanpa gejala yang bersama kita. Semoga ini menjadi perhatian serius kita semua, baik pemerintah kota, Pansus Covid dan tokoh-tokoh agama, kepala distrik, Kelurahan dan kepala kampung.
Ditambahkan, jika pimpinan – pimpinan OPD terkait seperti Disperindagkop, Bapenda dan Dinas Pariwisata jika ikut memantau maka tugas kita terkurangi, sehingga kita fokus ke yang lain.
Dia juga sempat menyoroti crew kapal Pelni, apakah sudah melakukan PCR secara berkala ataukah tidak, karena bukan saja penumpang yang diperiksa. Tapi crew kapal juga penting.
Lebih lanjut Yuli Rahman minta kepada Ketua Satgas Covid, jika sebelum menutup akses dan jika ada kapal yang masuk di pelabuhan Jayapura, agar seluruh crew kapal kita lakukan rapid antigen.
Sementara rencana Satgas Covid untuk menutup akses dibatas kota menurut dia sangat bagus, karena kita tidak tahu ada warga dari kabupaten Jayapura maupun Keerom masuk ke kota Jayapura atau tempat lain ke kota Jayapura juga bisa menularkan virus.
Bahkan, yang saat ini dirawat di LPMP kebanyakan mereka yang KTP luar kota Jayapura. Untuk itu Pansus Covid DPRD kota Jayapura memberikan apresiasi kepada Walikota Jayapura karena bisa menampung pasien Covid dari luar kota Jayapura,” tutupnya.
(Let)