Jayapura, Teraspapua.com – Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kota Jayapura mengajak mayarakat Kota Jayapura untuk mau divaksin. Pasalnya, sampai detik ini prosentase baru 17 persen untuk dosis kedua, sementara untuk dosis pertama juga baru 36 persen.
“Mari kita vaksin, jangan takut dengan berita – berita hoax. Kita tidak memaksa masyarakat untuk divaksin, tapi kami menghimbau untuk membentuk Heart immunity, menambah kekebalan tubuh, sehingga tidak perlu lagi menggunakan masker,” ujar ketua Pansus, Yuli Rahman, SH usai pertemuan dengan Satgas Covid -19 Kota Jayapura di ruang rapat setempat, Selasa ( 3/8).
Untuk itu, Pansus menghimbau kepada masyarakat untuk mau divaksin. Jangan takut karena sebelum divaksin akan discreening untuk memastikan ada penyakit komorbid atau tidak, sehingga tidak serta merta masyarakat langsung divaksin.
Politisi Partai Golongan Karya itu juga menyebutkan, hampir sebagian warga kota yang meninggal adalah mereka yang belum divaksain.
Lebih lanjut, Yuli Rahman menyebutkan, program-program Satgas untuk menekan penyebaran Covid -19 sangat berdampak pada anggaran.
Tadi disampaikan oleh Satgas, sampai lima bulan ke depan masih membutuhkan anggaran sekitar Rp16 miliar
“Apakah nanti di perubahan APBD kita punya anggaran Rp16 miliar karena belum sidang perubahan. Jadi nanti kita lihat lagi apa kita punya silpa untuk cadangan 5 bulan kedepan,” kata Yuli.
Pansus juga sangat berharap menjelang PON XX yang bakal digelar pada Oktober mendatang, semoga kasus Covid yang saat ini 1.900 lebih bisa kembali melandai.
“Paling tidak selama penyelenggaraan PON XX, kita sudah bergeser di 500 kebawah karena sangat beresiko dengan penularan covid yang cukup tinggi di bulan Juli,” ujarnya.
Sementara ditempat yang sama, Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM mengungkapkan, anggaran yang sudah dihabiskan untuk penanganan Covid dari bulan Januari sampai bulan Juli sekitar Rp7,3 miliar.
“Dana tersebut diperuntukkan untuk penanganan pasien di rumah sehat LPMP dan juga penanganan penegakan hukum serta beberapa aktivitas yang dilakukan Satgas,” ujarnya.
Untuk bulan Agustus kedepan, masih kita programkan, sembari melakukan komunikasi dengan Pansus DPRD kota Jayapura untuk disiapkan anggaran lagi melalui dana refocusing di tahun 2021 ini.
Di bulan Juli karena meningkat kasus aktivitas di LPMP full, sehingga menambah anggaran untuk penanganan perawatan sekitar Rp3,3 miliar.
“Jadi jika kita hitung untuk 5 bulan ke depan sampai akhir Desember masih dibutuhkan sekitar Rp16 miliar. Total dari Januari sampai Desember 2021 anggaran yang akan kita digunakan sebanyak Rp27 miliar
Wakil ketua III Satgas Covid Kota Jayapura itu juga menambahkan, berdasarkan data di bulan Juli masyarakat yang terpapar Covid semakin meningkat, rata-rata 73 orang per hari. Sebelumnya di bulan Juni lalu yang terpapar hanya 14 orang per hari.
Namun yang sangat menyedihkan, banyak yang meninggal. Tercatat di bulan Juni hanya 3 orang, bulan Juli sebanyak 80 orang yang meninggal akibat terpapar covid 19.
Sehingga saat ini, pemerintah membuat skenario PPKM level 4, agar ada perubahan yang dilakukan Satgas untuk memberikan penekanan ni sehingga penyebaran kopi bisa menurun.
“Kita membangun posko PPKM di distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Muara Tami dan distrik Heram. Kemudian di pasar-pasar tradisional utuk mengawasi setiap pergerakan masyarakat yang hendak berbelanja ke pasar,” papar Rustan Saru.
(Sei)