PAPUA  

DPR Papua Gelar Pertemuan Bersama  Bahas Permasalan di Kabupaten Intan Jaya

Jayapura,Teraspapua.com – Dewan Perwakilan Rakyat Papua gelar pertemuan dengan sejumlah Forkopimda, untuk membahas masalah yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya.

Pertemuan itu, dipimpin lansung oleh Ketua DPR Papua Johny Banua Rouw, didampinggi Wakil Ketua III, Yulianus Rumbairusi, bersama beberapa anggotanya, serta dihadiri oleh MRP, perwakilan Polda Papua, perwakilan Pangdam, perwakilan Kajati, dan  Bupati dan DPR Intan Jaya, serta pihak Gereja.

Dalam pertemuan tadi, kami membahas situasi Papua yang terjadi banyak konflik di beberapa Kabupaten di Papua khususnya hari ini kami fokus permasalahan di Kabupaten Intan Jaya, ujar Ketua DPR Papua Johny Banua Rouw usai pertemuan, Senin (22/11).

Dijelaskan Banua Rouw, kami rapat karena situasi ini harus ada langkah yang kami ambil dan kami samakan persepsi agar bisa menolong rakyat, karena selama ini yang jadi banyak korban adalah warga sipil, terutama ibu dan anak mereka korban damapak situasi di daerah, dan banyak yang mengungsi.

Dalam rapat tadi, kami sepekati bebrapa langkah, yakni kami akan buat surat seruan kepada semua masyarakat, TNI/Polri dan TPNPB untuk mengambil sikap tenang dan tak buat konflik di daerah.

“Jangan membuat aksi yang berdampak pada masyarakat yang akan masuk dalam suasana Natal. Kita mau masyarakat dapat rayakan Natal dengan baik”, tegasnya.

Kami juga akan membentuk tim. Dimana Tim ini, tim gabungan bukan hanya dari DPR Papua tetapi juga toko Agama dan Pemda. Kami semua pemangku kebijakan di Papua punya konsep berpikir yang sama, untuk mengkaji dan akan memberikan rekomendasi kepada Presiden dan semua pemangku kepentingan agar ada langkah kongkrit selesaikan masalah Papua.

“Salah satunya kami akan minta tinjau kembali izin blok Wabu di Intan Jaya”, jelasnya.

Kemudian, lanjut kata Banua Rouw, yang kedua adalah meminta penempatan pasukan non organik dari pusat harus berkoordinasi atau atas permintaan Pangdam atau Kapolda dan atas kendali Kapolda dan Pangdam sehingga penempatan pasukan akan betul-betul sesuai kebutuhan di Papua.

“Dan dalam melaksanakan tugas dikendalikan oleh Kapolda dan Pangdam agar dalam memgambil langkah penegakan hukum dapat dilakukan dengan kearifan lokal karena Pangdam dan Kapolda sangat tahu kataktaer budaya mas di Papua. Tim juga akan kerja berkelanjutan”, tegasnya.

Nantinya kami akan gelar pertemuan berikut di awal Desember. Dan akan kami buat rekomendasi dan solusi bagaimana selesaikan masalah di Papua.

Pada kesempatan itu, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat tetap tenang tidak terprovokasi, dan bagi aparat keamanan sama-sama menahan diri agar suasana bisa damai dan aman jelang Natal.

Ditambahkan Banua Rouw, kita apresiasi upaya Pemkab Intan Jaya dan saya pikir cara-cara ini yang harus didorong. Dan kami harap jangan distigma bahwa kepala daerah ini adalah bagian dari KKB atau OPM tapi ini adalah upaya menciptakan perdamaian dan cara inilah yang harus dilakukan oleh Pempus, tandasnya.

Sementara itu, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni, mengatakan hari ini sudah terlaksana pertemuan dengan berbagai pihak karena keprihatinan dan kemanusiaan masyarakat di Intan Jaya.

Pertemuan ini diinisiasi oleh DPR Papua dan ini langkah maju. Kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi dengan harapan tim mediasi yang akan dibentuk ini kedepankan persuasif dan kekeluargaan kepada pihak berseberangan. Kami pandang mereka sebagai sesama anak bangsa, ujarnya.

“Menurutnya, dalam rapat ini kami cari solusi agar masyakarat Intan Jaya aman dan pembangunan bisa terlaksana. Karena sekarang masyarakat tidak aman karena aparat keamanan melaksanakan penegakan hukum dan berdampak pada masyarakat trauma dan pembangunan, pendidikan, ekonomi dan kesehatan hampir tidak berjalan di Intan Jaya”.

“Natalis berharap pertemuan berikut akan menghasilkan solusi permanen”.

Perkembangan komunikasi dengan KKB?

Natalis, mengungkapkan soal komunikasi bukan hanya kami yang komunikasi dengan mereka (OPM), tetapi juga dengan TNI dan Polri agar mereka tidak lakukan aksi yang bisa merugikan semua pihak.

Dijelaskan Natalis, mereka (OPM) ini ada bebrapa keluarga tidak hanya satu. Ada yang benar-benar berjuangan sebagai TPN OPM sejak dulu, Misalnya Ayub Waker.

“Namun ada juga kelompok TPN OPM yang cari jati diri, eksistensi motifasinya tidak jelas”.

Kalau keluarga Ayub Waker yang kini Sabinus Waker sejak awal sudah jelas tidak lakukan perang lagi dan mereka tidak terlibat sedangkan pihak TPN OPM lain yang baru muncul kita perlu sabar menghadapi dan mendekati mereka.

Kami akan terbitkan surat imbauan bupati bersama Fokopimda dan akhirnya surat itu akan sampai kepada mereka, pungkasnya.

(Vmt)