Puisi Kristhina Mano di Penghujung Karir Suaminya Sebagai Wali Kota

ketua Tim Penggerak PKK kota Jayapura, Kristhina L, Mano saat membacakan puisi

Jayapura, Teraspapua.com – Tepat hari minggu 22 Mei 2022 mendatang, Benhur Tomi Mano mengakhiri masa jabatan sebagai Wali Kota Jayapura.

Begitu juga istrinya Kristhina L. Mano akan mengakhiri jabatan ketua Tim Penggerak PKK kota Jayapura.

Sudah banyak yang dilakukan untuk kota ini, walau sebagai manusia biasa masih ada kekurangan dan belum sempurna, karena kesempurnaan itu hanya ada pada Tuhan.

Untuk itu di penghujung karir bersama suaminya, Kristhina L. Mano membuat dan membacakan satu puisi pada acara temu pisah Wali Kota dan Wakil Wali Kota bersama ASN, TP PKK, GOW dan DWP di gedung Sian Soor setempat, Rabu (18/5/2022)

“ Goresan Buku Usang “

Lembar demi lembar kubuka buku usang,

Tangis, tawa, sepi, ramai, suka dan duka seperti tali yang menyimpul.

Menjadi cerita tersendiri, tersimpan dalam buku usang ini terus kita lewati hingga mampu menyelesaikan semuanya.

Sahabatku, aku mencoba belajar dari sang rembulan selalu setia menyinari langit malam yang kelam dengan cahayanya.

Walau sesekali awan berarak menyapa kelam malam, walau terkadang bintang pun terlihat suram perpisahan.

Kita belajar arti sebuah kehilangan waktu terus berjalan dengan cepat bagai daun ditiup angina, hilang ditelan bumi.

Sahabatku, ribuan Jalan telah kita lewati berbagai rintangan telah kita lalui semua itu bukan sekedar angan.

Semua itu bukan sekedar renungan saat kita ada dalam kebersamaan, kini hatiku tergores kesedihan.

Ketika akan mengucapkan salam perpisahan, ketika langkah kaki terayun, jarak antara kita pun kian membentang.

Akankah semuanya menjadi kenangan ataukah hanya terbawa arus teluk youtefa bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan.

Sahabatku, dalam hatiku akan tetap membekas suatu kenangan yang indah seiring terbitnya surya di teluk youtefa, seiring tetesan embun pagi di bukit sian soor.

Satu per satu lembar usang itu akan tertutup untuk kalian semua, sahabatku maafkan aku untuk segala hilap dan salahku baik disengaja ataupun tidak.

Wahai sahabatku, ingat kalian tak tergantikan oleh siapapun. Kalian adalah para sahabatku yang terbaik.

Percayalah, bahwa ketika segalanya kita jalani dengan keikhlasan dan ketulusan hati yakin dan percaya Tuhan pasti akan membalaskan segala jeri lelahmu.

Akhirnya, waktu itu tiba di akhir lembar catatan ini Izinkan aku pergi wahai sahabatku.