Mensos Tri Rismaharini – Tenaga Ahli Benhur Tomi Mano Kunjungi Peserta Workshop Dari Papua di ITS Surabaya

Mentri Sosial Mensos Tri Rismaharini bersama Tenaga Ahli Benhur Tomi Mano memberikan bantuan sepatu kerja kepada anak anak papua yang sementara praktek pembuatan kapal

Surabaya, Teraspapua.com – 15 anak Papua yang sementara mengikuti Workshop pembuatan cetakan kapal fiber di Departemen Teknik Perkapalan (DTP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur ini mendapat kunjungan spesial dari Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, Jumat (10/6/2022)

Kunjungan mantan Wali Kota Surabaya itu didampingi langsung oleh Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Rehabilitasi Sosial, Benhur Tomi Mano yang juga mantan Wali Kota Jayapura dua periode.

banner 325x300banner 325x300

Dalam kunjungan tersebut Mensos Tri Rismaharini turut memotivasi dengan memberikan bantuan kelengkapan kerja berupa sepatu kepada 15 peserta workshop. Masing -masing dari Kabupaten Kepulauan Yapen, Timika dan Asmat.

Tri Rismaharini atau yang biasa disapah ibu Risma ini mengharapkan, pembuatan kapal ini bisa selesai pada 17 Agustus 2022 dan sekitar 35 kapal bisa selesai. Karena nanti akan diserahkan oleh Presiden RI kepada Sinode GKI dan Keuskupan Asmat.

“Program ini tidak berhenti disini, Risma minta ini harus ada koneksi dan kita akan hitung kebutuhan SPBU nya. Tetapi saya minta tempatnya harus di Gereja,” ujarnya.

Dikarenakan kapal fiber Ini membutuhkan operasional maka Sinode dan Keuskupan dapat membantu.

“Jadi tidak saja workshop pembuatan kapal, tapi juga nanti ada program menjahit, bercocok tanam dan kita sedang memilih beberapa anak di sana kita akan sekolahkan di ITB untuk pertanian,” ungkapnya.

Risma menambahkan, ada anak-anak Papua yang sudah kita training mekanik sepeda motor, dan sementara mencari lahan agar anak-anak bisa langsung memperbaiki kendaraan-kendaraan yang rusak.

Selain itu lanjut Risma, Kemensos juga sementara memikirkan bagaimana untuk pangan, kemudian membuat pertanian di beberapa tempat.

Bahkan kita punya ide juga untuk membuat garam, karena setelah saya membawa air laut dari Sarmi ke Surabaya ternyata kandungan garamnya cukup bagus,” ungkap Risma.

Selain garam lanjut Risma, nanti juga akan dilakukan pelatihan pengolahan ikan. Jadi masih banyak rentetannya.

Wali Kota terbaik ketiga di dunia versi World City Mayors Foundation ini juga meminta kepada Benhur Tomi Mano selaku Tenaga Ahli untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah yang menghambat program pemberdayaan dari Kementerian Sosial di daerah.

Ditempat yang sama, Uskup Keuskupan Asmat , Aloysius Murwinto minta pembuatan kapak fiber ini bisa dihubungkan dengan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat lokal di Kabupaten Asmat untuk pengolahan pengolahan ikan asin.

“Sebab, dalam usaha-usaha awal pemberdayaan dalam pembuatan ikan asin ini menjadi salah satu hal yang penting dan yang perlu mendukung usaha ini adalah tersedianya alat transportasi bagi masyarakat untuk bisa menangkap ikan,” ucapnya.

Sehingga perolehan ikan menjadi lebih banyak dan itu memungkinkan untuk mendatangkan income bagi masyarakat.

“Saya berpikir, ini amat positif bukan hanya untuk meningkatkan keterampilan perorangan tetapi jauh lebih luas dampaknya untuk upaya-upaya pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.

Menanggapi pernyataan tersebut Menteri Sosial Tri Rismaharini janji akan menindaklanjuti. “Memang rencananya kita juga training pembuatan ikan asin tapi juga pengelolaan ikan yang lain,” ungkap Risma.

Risma pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada seluruh akademika di Perkapalan ITS yang dengan terbuka dan dengan hati untuk memberikan ilmu kepada saudara-saudara kami di Papua.

(tp-01)