Jayapura,Teraspapua.com – Wakil Ketua DPD Demokrat Papua, Yunus Wonda mengajak semua kader partai yang ada di Papua kembali bersatu membangun partai berlambang merci itu.
“Semua pengurus dan kader Partai Demokrat di Papua mesti lupakan semua pro dan kontra yang pernah terjadi dalam partai. Pernyataan itu disampaikan Yunus Wonda usai pelantikan pengurus DPD Demokrat Papua periode 2022-2027 secara virtual, di salah satu hotel di Abepura, Kota Jayapura, Senin (22/08/2022).
Pelantikan itu dilakukan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono disaksikan Sekjen dan pengurus DPP secara virtual.
“Setelah adanya pengurus baru, mari kita sebagai kader Partai Demokrat bersatu membangun partai di Papua. Dinamika dalam politik itu biasa. Tapi yang mesti kita pegang adalah loyalitas kepada partai,” ajak Yunus Wonda.
Ia kembali mengajak pengurus dan semua kader mempersipkan diri menyosongsong Pemilu setentak 2024 mendatang. Semua kader mulai dari DPD, DPC hingga PAC diminta bersatu dan bekerja membangun partai.
“Semula pengurus DPD ada hampir 200 orang. Kini kita rampingkan sesuai struktur pusat. Sesuai arahan Ketua DPD, pengurus hanya 80 orang. Lebih baik pengurus sedikit tapi bekerja. Dibandingkan banyak pengurus namun tidak bekerja,” terangnya.
Menurutnya, dalam pelantikan kali ini ada sebanyak 50 orang yang dilantik sebagai pengurus DPD Demokrat Papua. Nantinya akan ada 30 orang lagi yang dilantik menyusul.
“Ini karena sekarang ada sipol yang mesti kita penuhi. Kalau ada yang tidak masuk struktur pengurus di provinsi dan kabupaten/kota, bukan berarti dikeluarkan, tidak. Sebab yang berhak mencabut KTA adalah ketua umum. Silahkan kader siapapun, punya hak mendaftar sebagai Celeg 2024, karena tahapan sudah mulai,” ujarnya.
Yunus Wonda mengatakan, setelah pelantikan DPD Demokrat Papua akan melaksanakan Muscab. Agenda ini rencananya digelar setelah 15 Oktober 2022.
Sesuai arahan DPP, Muscab Partai Demokrat di Papua akan dibagi perwilayah adat.
Muscab di wilayah adat Tabi dipusatkan di Jayapura, di wilayah adat Saireri di Biak, wilayah adat Lapago di Wamena, wilayah Meepago di Nabire dan wilayah Animha di Mareuke.
“Ini agar pelaksanaan Muscab waktunya tidak panjang. Selain itu, sampai hari ini kami masih berpikir Papua satu dan belum ada juknis dari KPU seperti setelah ada pemekaran tiga provinsi, sehingga kami masih menunggu arahan KPU,” tandas Yunus Wonda.
Nantinya, lanjut Yunus, pemilihan ketua DPD Demokrat di tiga provinsi baru, langsung ditunjuk oleh Ketua Umum sesuai usulan ketua DPD Papua. Ketua DPD di tiga provinsi baru akan bertugas selama lima tahun.
“Jadi khusus kita di Papua, lupakan semua masalah. Parsaingan sudah selesai, hari ini ketua DPD hanya satu yaitu Lukas Enembe. Jabatan kedudukan itu akan berakhir, tapi pertemanan tidak. Partai ini bukan milik satu orang, tapi semua orang. Entah dia kader atau bukan, karena lewat parpol inilah kita bisa berada di pemerintahan,” pungkasnya.
(tp-02)