Jayapura, Teraspapua.com – Presiden Joko Widodo, rencananya akan berkunjung ke Jayapura Papua, tanggal 15 Maret 2023. Kunjungan Presiden ke tujuh di Republik ini ke Jayapura, guna meresmikan Gedung Papua Creative.
Menanggapi rencana kedatangan Presiden Jokowi, ditengah berbagai gejolak yang sedang terjadi di beberapa daerah di Papua. Ketua DPRD kota Jayapura, Abisai Rollo, secara tegas mengingatkan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Untuk tidak melakukan “Gerakan Tambahan”.
Ketegasan tersebut disampaikan Abisai Rollo kepada awak media, disela-sela acara Coffe Morning dengan Forkopimda Papua dan pemerintah kota Jayapura, di Hotel Mercure, Senin (06/3/2023).
“Tadi disampaikan oleh Badan Intelijen, bahwa bapak Presiden akan datang pada tanggal lima belas maret ini, untuk meresmikan Gedung Papua Creative. Sehingga kedatangan beliau harus kita sambut dengan baik.” Ujar Abisai.
Lanjut dikatakan, bagi yang ingin menyampaikan aspirasi tentang pembangunan kota Jayapura dan lain sebagainya, disilahkan. Namun sekali lagi diirinya menegaskan, untuk tidak ada yang melakukan Gerakan Tambahan, yang berpengaruh pada kunjungan Presiden tersebut.
“Kalau ada yang menyampaikan aspirasi terkait pembangunan kota ini silahkan. Namun tadi sudah saya tegaskan, bahwa jangan sampai ada yang bikin gerakan tambahan, dengan mengibarkan Bintang Kejora atau apapun.” Tegasnya.
Dirinya menambahkan, dalam kunjungan Presiden nantinya. Hal-hal yang penting untuk kehidupan masyarakat serta pembangunan kota Jayapura dan Papua secara keseluruhan, yang harus disampaikan.
Dirinya menilai, dengan kerendahan hati Presiden Jokowi, maka hal-hal penting itulah yang harus disampaikan. Sehingga dengan demikian lanjut dia, Presiden akan melihat, apa yang harus dilakukan untuk masyarakat Papua, khususnya kota Jayapura.
Dikesempatan ini, Abisai Rollo juga menyinggung soal pembanguan Istana Kepresidenan yang tertunda pembangunannya sejak pandemi Cocid-19. Untuk itu dirinya berharap, dalam kunjungannya nanti, Presiden Jokowi dapat melihat pembangunan Istana Kepresidenan tersebut, sehinggan bisa dilanjutkan.
“Semoga nantinya saat beliau datang, kita sampaikan terkait kelanjutan pembangunan Istana Presiden itu, agar bisa dilanjutkan pembangunannya.” Tandasnya.
Dikatakan, keberadaan Istana Presiden di Papua, akan berdampak positif bagi perkembangan Papua secara keseluruhan. Karena menurutnya, jika Presiden bisa berkantor di Papua meskipun hanya beberapa hari, namun aspirasi masyarakat Papua dapat disampaikan secara langsung kepada Presiden nantinya.
