Jayapura, Teraspapua.com – Dewan Pemgurus Wilayah (DPW) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia ( BKPRMI) Provinsi Papua menggelar silaturahmi dan buka puasa bersama di Grand Abe Hotel, Minggu (2/4/2023).
Momen di bulan keberkahan ini dengan tema ” Ramadhan Berkah, Wujudkan Generasi Milinial Cinta Masjid”
Penjabat (Pj) Wali Kota Jayapura, Frans Pekey dalam sambutan yang disampaikan oleh Pj Sekertaris Daerah (Sekda) mengaku sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini.
“Dengan adanya acara ini tentu dapat mempererat tali silaturahmi, menjalin kebersamaan serta bisa juga menjadi ruang sharing dan bertukar pikiran,” katanya.
Pemerintah kota Jayapura lanjut Robby Awi mengharapkan, masyarakat kota Jayapura menjadi pribadi yang beriman, bermoral dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam mewujudkan kota Jayapura yang aman dan damai.
Hal ini menurut Robby Awi, merupakan syarat bagi kelancaran dan kelangsungan pembangunan ke depan. Tentunya mengarahkan masyarakat menjadi pribadi yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Yang dicerminkan melalui sikap dan perilaku yang bercirikan moral keagamaan yang kuat, cinta kasih, toleransi, damai, kebersamaan, keberagaman, kemitraan di antara umat beragama dan kelestarian lingkungan hidup sebagai cermin pribadi manusia yang bermartabat,” papar Robby.
Namun hal itu tentu bukannya menjadi tugas pemerintah saja, namun menjadi tugas bersama seluruh komponen masyarakat dan terlebih khusus pada masjid sebagai kaum intelek,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut dirinya mengajak seluruh warga Kota Port Numbay untuk turut berperan aktif bersama pemerintah kota Jayapura membangun dan membuat perubahan-perubahan nyata di kota dan di Provinsi Papua.
“Di sisi lain, saya mengajak kita semua untuk selalu mengedepankan kehidupan toleransi umat beragama. Hal ini sederhana, tetapi penting maknanya untuk menjaga tali kebersamaan,” kata Robby.
Selain itu, kita bersama-sama bergandengan tangan untuk mensukseskan pelaksanaan Pemilu di tahun 2024 mendatang,” tandasnya.
Sementara, Ketua DPW BKPRMI Provinsi Papua L. Nurdiyansah R, ST.,M. Eng dalam sambutan mengatakan, BKPRMI sebagai wadah untuk bagaimana membina remaja masjid.
“Supaya, remaja-remaja yang milenial saat ini tetap pada koridornya walaupun kemajuan teknologi, perkembangan zaman ini terus meningkat tetapi tetap kita harus memupuk keimanan dan ketaqwaan agar tidak terkikis,” jelasnya.
Nurdiyansah pada kesempatan itu mengharapkan kepada para pengurus masjid yang ada di kota Jayapura atau di Provinsi Papua kiranya juga dapat merangsang remaja-remaja masjidnya supaya tetap aktif dan kita memakmurkan, memelihara, meramaikan masjid kita.
“Saya melihat ada beberapa masjid di kota Jayapura dan beberapa Kabupaten, aktif beberapa bulan dalam melaksanakan festival anak sholeh atau STQ,” ungkapnya.
Mudah-mudahan ini tidak habis saja di bulan suci Ramadan, tetapi berlanjut terus. Seraya berharap bisa disupport oleh Pemerintah kota Jayapura.
BKPRMI lanjut Nurdiyansah minta kita memanfaatkan bulan suci Ramadan ini sebaik-baiknya, kita menggali pahala terus tapi kita juga memajukan ekonomi kerakyatan,” terangnya.
“Saya mengusulkan kepada pemerintah kota untuk memberikan wadah kepada UMKM, kita buka Ramadan fair atau pasar Ramadan dan Pemkot Jayapura menjadi inisiatornya,” pintanya.
Menurutnya, kita meningkatkan UKM di bulan Ramadan, ibu-ibu atau teman-teman yang punya dagangan takjilan, mungkin sembako pakaian untuk lebaran bisa di satu tempat .
Sehingga kaum muslimin di kota Jayapura ini bisa ramai-ramai ke sana dan kita melakukan hal yang sama juga, kita menghitung pendapatan yang berputar selama bulan Ramadan untuk kota Jayapura, dari kontribusi UMKM yang digelar warga muslim kota Jayapura,” ujarnya.
Ditempat yang sama Ketua DMN Provinsi Papua dalam sambutan juga yang diwakili Prof. Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag., M.Si. juga mengatakan, takmir masjid ini bagian dari penyangga, di mana komunikasi antar Pemuda dan remaja terjadi di masjid.
“Lewat kesempatan ini ada beberapa hal yang mungkin menjadi renungan kita. BKPRMI sesungguhnya adalah sebuah lembaga yang sebenarnya lahir di tahun 1977.” Tuturnya.
Pembentukannya di Bandung, Jawa Barat sebagai ekspresi dari kecemasan seakan-akan lembaga-lembaga keagamaan atau masjid hanya mengurusi hal-hal sehingga problem-problem kepemudaan itu tidak ada.
“Kita pahami bersama, generasi muda yang ada basisnya di rumah-rumah ibadah, itu penetrasi ideologi ini paling sangat-sangat luar biasa, sehingga BKPRMI hadir sebagai lokomotif untuk membuat bahwa kami bangsa Indonesia beragama tidak lupa budaya,” ujarnya.
Agama bagi kami di Papua atau di bagian timur Indonesia itu jati diri, budaya itu harga diri, orang bergaul antar agama tidak membuat jati dirinya dia hilang,” pungkasnya