Jayapura, Teraspapua.com – SMP Negeri 1 Jayapura, telah melakukan Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB) dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun ajaran 202/2024.
Kepala Sekolah Purnama Sinaga, S, Pd. M. M. Pd kepada Teraspapua.com mengatakan, untuk PPDB di SMP Negeri 1, tentu menggunakan sistem zonasi.
“Tahun ini peserta didik yang masuk di SMP Negeri 1 sebanyak 391 orang. Penerimaan melalui jalur zonasi 50%, prestasi 30%. Sisanya terbagi lagi melalui jalur mutasi dan Port Numbay atau afirmasi. Puji Tuhan, semuanya bisa terisi kuotanya,” ujar Purnama.
Dari jumlah 391 ini, terbagi lagi dalam 11 ruang kelas. Jadi, kalau dari data tahun ini dengan tahun yang lalu menurut Purnama, tidak jauh beda, tidak terlalu melonjak dan juga tidak terlalu menurun, hampir sama karena tahun lalu jumlahnya 398 orang dan tahun 391.
“Puji Tuhan, tahun ini proses pendaftaran siswa baru sampai dengan pelaksanaan MPLS, berjalan dengan baik dan lancar. Untuk MPLS kami mulai laksanakan tanggal 13 sampai 18 Juli 2023. Jadi, tanggal 13 adalah pra PLS. sementara tanggal 14, 17 dan 18 JUli 2023 masuk PLS,” tutur Purnama.
Lanjut Purnama menyebutkan, walau tanggal 17 Juli 2023 merupakan hari pertama sekolah, yang kita awali dengan kegiatan upacara bersama kelas VII, VIII dan IX dan juga beberapa orang tua yang turut hadir.
Menurut Purnama, hari pertama sekolah peserta didik memang sudah menggunakan seragam SMP, karena pada tanggal 14 JUli 2023, kami sudah melakukan upacara penerimaan dan serah terima peserta didik baru ke pihak sekolah.
“Untuk dua hari ini, kami isi dengan kegiatan ibadah awal tahun dan kerja bakti, membersihkan ruang-ruang kelas dan lingkungan sekolah, lalu berkenalan dengan wali kelas dan membuat kesepakatan-kesepakatan dalam kelas. Senin besok kita akan efektif belajar seperti biasa,” jelanya.
Purnama juga menambahkan, untuk masa pengenalan lingkungan sekolah sangat penting, harus dilakukan, karena pada materi pertama mereka mengenal lingkungannya.
“Jadi, mereka mengenal guru-guru, tata usaha, ruangan-ruangannya, fasilitas yang ada. Lalu teman-temannya, kakak-kakaknya. Jadi, itu adalah masa untuk dia mengenal lingkungan belajarnya,” terangnya.
Kita lanjutkan dengan materi yang terkait dengan kurikulum, yang digunakan di sekolah, tata tertib, kemudian dilanjutkan dengan disiplin positif, stop perundungan, narkoba dan juga kesehatan diri,” imbuhnya.
“Nah, untuk poin-poin yang berhubungan dengan perundungan, narkoba dan kesehatan. Kami mengundang narasumber dari BNN, Yayasan Noken Papua dan juga dari Puskesmas,” kata Purnama.
Selain itu dijelaskan Purnama, SMPN1 juga melakukan pemetaan awal terhadap literasi dan numerasi peserta didik, sehingga di saat MPLS anak-anak diberikan semacam tes, tapi bukan untuk rekrutmen lagi, tetapi untuk pemetaan, sejauh mana tingkat kemampuan literasi dengan nomeresi mereka.
Dikatakan untuk sarana prasarana cukup dan memadai, ruang kelasnya tersedia dan juga gurunya tersedia. Tinggal kami mengharapkan dukungan dari orang tua, karena pembelajaran di sekolah ini, selain luring kami juga melaksanaannya berbasis Competence Based Training (CBT).
“Jadi, sejak covid kemarin, pelaksanaan ujian, penilaian akhir sekolah, kenaikan kelas dan ujian sekolah sudah berbasis CBT,” jelas Purnama.
Sementara terkait dengan kondisi gedung sekolah, pihaknya, sangat mengharapkan bantuan pemerintah, karena sekolah ini sejak dibangun memang belum mendapatkan renovasi total.
Kalau dilihat dari struktur bangunannya hampir semua ruangan, plafonnya sudah lapuk, karena dimakan rayab, sehingga, dari dana BOS secara bertahap rutin kita sudah melakukan rehab dan juga dukungan dari komite dan orang tua.
Namun itu tidak bisa bertahan lama, karena setelah direhab kembali dimakan oleh rayap. Diungkapkan, selama ini kami sampaikan usulan yaitu melalui dana alokasi khusus atau DAK lewat Dapodik karena memang prosedurnya, dan kami lakukan setiap tahun,” pungkas Purnama Sinaga.
(Har/Ricko)