Jayapura, Teraspapua.com – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano – Constant Karma, tapi juga ibu Kristhina Luluporo Mano mengikuti ibadah Paskah
pertama bersama warga binaan Lapas Kelas II Abepura, Kota Jayapura, Minggu (20/4/2025).
Paskah merupakan momen yang sangat bermakna dan setiap tahun diperingati umat Kristiani di Kota Jayapura dan Papua pada umumnya, dianggap sebagai peristiwa penting karena umat Kristiani di Papua, memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian.
Ibadah perayaan Paskah merupakan momen untuk warga binaan Lapas Kelas II Abepura mempererat ikatan kekeluargaan, apalagi dihadiri oleh mantan Walikota Jayapura dua periode Benhur Tomi Mano dan mantan Pj Gubernur Papua, Constant Karma.
Tampak pula bersama 330 warga binaan, mantan Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak (RHP), tapi juga mantan Bupati Biak Numfor dua periode Herry Aryo Naaf (HAN).
Ibadah dipimpin oleh Pendeta (Pdt) Sarlota Sesa, S.Th, dengan pembacaan Firman Tuhan yang menjadi inspirasi dan kekuatan bagi warga binaan Lapas Abepura yakni, Matius 28 : 1-10.
“Hari ini kabar sukacita yang akan wartakan, perempuan- perempuan, Maria Magdalena dan perempuan lain, tapi juga saudara-saudara dan saya, sebab itu Yesus datang kepada setiap orang yang percaya kepada Dia.” kata Pdt. Sarlota Sesa.
Dikatakan, kebangkitan Yesus Kristus adalah kabar sukacita yang harus diwartakan. Ketika bangkit, maka tidak ada alasan untuk bersukacita, kebangkitan Yesus tidak secara langsung menyelesaikan semua masalah kita, tetapi memberikan kepastian bagi kita,” cetusnya.
Lanjuta Sesa, kalau maut saja sudah dikalahkan, maka sekarang perkara dapat ditanggung oleh Dia yang memberi kekuatan dan jangan kita takut.
Melalui kisah kebangkitan Tuhan Yesus Kristus ini, tentu menjadi jaminan bagi sukacita kita, dan murid Yesus akan mewartakan apa arti kebangkitan karena akan mengubah arah hidup kita.
Dikatakan, bersukacita bukan karena masalah mereka sudah selesai, tapi setelah melihat Yesus ada pikiran mereka berubah.
“Sering kita sadar dihantui perasaan kecewa atau sakit hati, bukan karena masalah kita yang besar, tapi karena ada pikiran kita yang tertuju kepada arah pikiran yang keliru,” ujarnya.
Untuk itu kata Sesa, pikiran kita arahkan kepada Dia yang menjanjikan keselamatan. Yakin dan percaya beriman kepada Dia di Paskah yang pertama ini.
“Mari kita bijak, kalau saudara melihat kasih itu sungguh besar untuk orang yang beriman yang punya kasih, tapi juga orang yang melakukan kebaikan-kebaikan untuk keselamatannya,” jelasnya.
Kita yakin Yesus Kristus yang menderita di kandangnya, dalam perjalanan selama 33 tahun, Dia ditangkap, disiksa dan mati di bukit Golgota dan hari ini Dia bangkit.
“Bangkit dari pikiran-pikiran yang keliru, untuk itu saya tegaskan kepada warga binaan Lapas Abepura, Tuhan tidak akan bisa meninggalkan kita, karena itu kebangkitan Yesus Kristus merupakan jawaban bagi hidup kita, untuk melihat kemakmuran dan sejahtera tanah ini,” ujarnya.
Ditegaskan Yesus Kristus bertanggung jawab atas hidupmu, mulai hari ini kita harus mengingat apa yang sebaiknya dikerjakan untuk kita.
Dikatakan, arahkan hati dan pikiran kita untuk Yesus Kristus dan anak-anak Papua yang dipercayakan sebagai pemim ini, mari kita lihat dan semua itu menjadi kebangkitan dan kebangkitan dalam hidup dan kehidupan kita kita harus bangkit.
Artinya kita hidup dalam kebenaran berjalan dengan sukacita bersama Yesus kita tidak boleh takut dan gentar dalam menghadapi tantangan besar apapun dapat menjadi saluran berkat bagi setiap orang.
Kita akan menghadapi tantangan dalam empat bulan kedepan, yaitu Pemungutan Suara Ulang (PSU). Oleh sebab itu arahkan hati kita, dengan kebangkitan Yesus Kristus maka tidak ada alasan untuk kita takut dan sedih, bersungut-sungut dan hidup dalam kekecewaan karena kita memiliki kuasa hanya menjamin kepastian untuk kemenangan kita.
Sementara Mantan Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak mengaku telah menjadi warga binaan dan mengucap syukur karena bisa dipindahkan dari Makassar ke Lapas Kelas II Abepura.
Saat mau beribadah saya melihat bapak Benhur Tomi Mano dan Constant Karma hadir untuk beribadah dengan kami di Lapas Kelas II Abepura bersama warga binahan.
Benhur Tomi Mano dan Constant Karma adalah tokoh orang Papua, siapa yang tidak kenal dan semua orang Papua tahu dan bulan Agustus ada PSU Pilkada Papua.
Kami warga binaan menyerahkan ini pertama kepada Tuhan dan kepada warga binaan semua, untuk mereka akan memilih putra terbaik Papua.
Lanjut Pagawak, masyarakat yang akan menilai siapa yang terbaik untuk memimpin Papua, menurut pribadi dari saya,” tukasnya.
(arc)