Timika, Teraspapua.com – PT Freeport Indonesia (PTFI) berharap kedepannya akan ada pengusaha muda asal Papua yang sukses, dalam berbagai bidang usaha.
Hal tersebut disampaikan Senior Vice President (SVP) Sustainable Development PTFI, Nathan Kum, saat membuka Papuan Bridge Program Youth Entrepreneurship (PBP YET) angkatan pertama, di Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN), Kuala Kencana Timika, Rabu (17/4).
Papuan Bridge Program Youth Entrepreneurship sendiri merupakan program dari PTFI, dalam rangka meningkatkan keterampilan putra-putri asli Papua, melalui sebuah program yang dibuat khusus untuk pengembangan wirausaha.
“Program ini merupakan bagian dari investasi sosial PTFI melalui IPN. Tujuan program ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sumber daya manusia asli Papua di bidang kewirausahaan,” kata Nathan Kum.
Dikatakan, sebanyak 11 peserta terpilih dalam seleksi yang diikuti 252 pendaftar dari seluruh Papua, dan selanjutnya para peserta akan mengikuti pelatihan selama 4 bulan ke depan.
“Nantinya selama menjalani program PBP YET ini, PTFI memberikan fasilitas kesehatan dan uang saku untuk peserta,” jelas Nathan.
Dirinya mengatakan, program pembelajaran ini mengadopsi materi dari program Dream Builder yang diinisiasi oleh Freeport McMoran Foundation, berkolaborasi dengan Thunderbird School of Global Management dan Arizona State University (ASU).
Dijelaskan, Dream Builder merupakan program pelatihan bersertifikasi, yang telah diikuti lebih dari 185 ribu peserta di 182 negara.
Lanjut kata dia, seluruh peserta PBP YET akan diajarkan berbagal hal, yang nantinya dijumpai dalam dunia usaha. Seperti ketrampilan presentasi, ketrampilan komputer, kemampuan berbahasa Ingris, kepimpinan, kewirausahaan dan kemampuan pemasaran yang baik.
“Kami berharap setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta dapat menerapkan materi secara praktis ke dalam aktivitas usahanya. Sehingga melalui program ini akan lahir lebih banyak pengusaha asli Papua yang sukses ke depannya,” kata Nathan.
Sementara itu, salah satu peserta Yanti Onamawe yang merupakan putri asli Amungme mengatakan, sangat antusias mengikuti program ini.
Pemilik usaha penyewaan kios ini optimistis mendapatkan ilmu baru di bidang kewirausahaan, untuk diterapkan saat menjalankan usahanya.
“Saya senang bisa terpilih dan bergabung di program PBP ini. Semoga saya bisa mendapat ilmu baru terkait dunia usaha sehingga bermanfaat untuk melanjutkan bisnis,” kata Yanti.
Peserta lainnya asal Suku Kamoro, Fransina Weyau yang berjualan pinang dan warung kopi mengatakan, akan bersungguh-sungguh mengikuti program ini selama empat bulan ke depan.
Dirinya mengaku bangga bisa terpilih di antara ratusan pendaftar.
“Saya percaya ilmu bisnis saya akan semakin bertambah dengan bergabung di program PBP YET yang diselenggarakan PTFI ini,” ujar Fransina.
(**)