Kampanye di Genyem, BTM Sebut Dukung Program Presiden Terpilih Prabowo Subianto

Calon Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano saat menyampaikan orasi politik di lapangan Mandala, Genyem, Kabupaten Jayapura, Jumat (11/10/2024)/ (foto Harley/Teraspapua.com)

Jayapura. Teraspapua.com – Benhur Tomi Mano atau biasa disapah BTM calon gubernur Papua nomor urut satu melakukan kampanye terbuka di lapangan Mandala, Genyem, Kabupaten Jayapura, Jumat (11/10/2024).

Kampanye dihadiri oleh masyarakat dari distrik Namblong, Nimboran dan Nimbokram. Tiba di lapangan Mandala BTM didampingi ibu Kristhina R.I Luluporo disambut oleh warga dari tiga disitrik.

Dalam orasi politiknya Benhur Tomi Mano mengakui bersama Wakilnya, Yermias Bisai sangat mendukung program makan sehat bergizi yang dicetus oleh Presiden dan wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dari partai Gerindra.

BTM-YB bakal jadikan sebagai program prioritas untuk satu kota dan 8 Kabupaten, dengan nama makan sehat bergizi ala Papua, bahan makan semua dari sumber daya alam nabati di Papua.

“Jadi saya mendukung penuh program presiden terpilih Prabowo – Gibran makan sehat bergizi ala Papua, uji coba sudah dilakukan di dua sekolah di Kabupaten Jayapura,” jelasnya.

Karena lanjut BTM, ketika anak-anak mengikuti pelajaran terkadang kertiduran, karena belum sarapan pagi, sehingga program ini menyentuh langsung kepada anak-anak sekolah.

Dikatakan, makan sehat bergizi ini dengan memaanfaatkan sumber daya alam nabati yang ada di papua. Saya sudah hitung, kaji dan sudah melakukan analisa dengan baik kepada satu kota dan delapan Kabupaten.

Selain itu program unggulan BTM-YB untuk membantu pemerintah pusat yaitu, menangani stunting. Supaya ada pelayanan yang baik kepada ibu-ibu hamil, dan melahirkan dengan baik, makanan harus bergizi.

“Supaya angka harapan hidup kita tinggi bisa mencapai 78 sampai 80 tahun. Seperti yang saya lakukan di kota Jayapura angka harapan hidup manusia cukup tinggi,” ungkapnya.

Mantan Walikota Jayapura dua periode ini juga berjanji akan menekan angka pengangguran di Papua. kalau rakyat memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjadi gubernur Papua ada perubahan di tanah Papua.

Pada kesempatan itu, BTM juga membeberkan bakal berjuang untuk pemekaran Kabupaten Grime Nawa dari Kabupaten Jayapura, tapi paling penting kata dia, SDM, infrastruktur harus siap.

“Grime Nawa harus menjadi Kabupaten sendiri, tentu yang harus disipakan, mencetak sumber daya manusia anak-anak Grime ini dengan baik,” kata BTM.

Lanjut BTM, harus siap dengan pendidikan yang lebih baik, kemudian saya harus menata kesehatan dengan. Harus ada rumah sakit, Puskesmas, Puskesma,Pustu, Dokter spesialis, suster dan mantra.

Selain itu saya akan menata infrastruktur. Jalannya harus mulus, ada lampu-lampu jalan, rumah yang layak huni dan ada air bersih. Ekonomi masyarakat di lembah Grime ini juga harus baik, jika semua sudah tertata dengan baik maka saya akan berbicara tentang pemekaran kabupaten Grimenawa.

“Karena kita telah siap pendidikannya, kesehatannya, infrastrukturnya sudah tersedia, ekonominya mapan baru kita bicara Grimenawa harus terbentuk, seraya menyebutkan konsepnya sudah dibuat,” tuturnya.

Sementara mewakili masyarakat Namblong, Kaleb mengatakan, BTM sudah datang untuk mengetuk pintu rumah kami, sudah kasih suara untuk maju sebagai Gubernur Papua dan kami siap mendukung.

Ditempat yang sama, Yosep Banebala mewakili paguyuban Nusantara, menambahkan, BTM adalah sosok yang tidak asing bagi masyarakat di lemba Grime, karena pernah menjadi camat di wilayah ini.

“Untuk itu kamai minta ketika BTM-YB terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, bisa memperhatikan tempat domisili masyarakat transmigrasi, karena lahan mereka masih dalam permasalahan dengan hak ulayat,” harapnya.

Selain itu masalah air minum, pipa sudah puluh tahun, tertidur dalam tanah, tapi tidak ada air, tapi juga terkait masalah hak ulayat. Saya mohon untuk BTM –YB bisa memperhatikan itu, jika terpilih nanti.

Lanjut kata Yosep, sebagai pergumulan petani yang ada di lembaga Grimenawa, menyangkut perekonomian, ketika tanaman kakao di serang oleh hama PBK, sudah 17 tahun masyarakat tidak menikmati hasil Kakao.

Dikatakan, harga Kako melonjak, yang basa perkilo, Rp20 ribu dan kering Rp60-70 ribu. Saya mohon kalau bapak terpilih, supaya wajib tanam Kakao untuk Grime Nawa bisan diprogramkan kerjasama dengan bupati Kabupaten Jayapura nanti,” pungkasnya.

(Zon)