Di Bonggo, BTM Ajak Masyarakat Jaga Toleransi, Persatuan dan Kesatuan

Calon gubernur provinsi Papua, Benhur Tomi Mano saat tatap muka dengan warga Bonggo, Kabupaten Sarmi (foto Harley/Teraspapua)

Bonggo, Teraspapua.com – Semua suku bangsa, agama dan ras saat ini tinggal dan hidup bersama-sama di rumah besar kita, yang disebut Tabi dan Saireri, untuk itu dalam rumah besar ini kita harus jaga toleransi antar umat beragama di Provinsi Papua.

Pernyataan tersebut disampaikan calon gubernur provinsi Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano saat melakukan kampanye terbatas bersama warga distrik Bonggo, kabupaten Sarmi, Selasa (5/11/2024).

“Kita harus menjaga toleransi antar umat beragama di Provinsi Papua, menghormati satu dengan yang lain. Ada agama kristen protestan, katolik, Islam, hindu dan budha,” kata BTM sapaan akrabnya.

Hal ini menurut BTM, sudah dilakukan sejak menjabat walikota Jayapura dua periode. Kalau hari raya Idul Fitri di lapangan terbuka pemuda-pemuda nasrani datang untuk menjaga.

Bgitu juga jika hari raya Natal tanggal 25 Desember pemuda-pemuda Islam datang menjaga gereja-gereja di kota Jayapura.

Pemerintah pusat, melalui kementrian agama pun memberikan penghargaan harmony award kepada kota Jayapura, karena BTM menjaga toleransi antar umat beragama.

“Kita harus terus menjaga persatuan dan kesatuan di Papua sebagai rumah besar kita,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, BTM mengingatkan kepada masyarakat, Pilkada adalah pesta rakyat atau pesta demokrasi dan tidak boleh dinodai dengan ancaman teror maupun intimidasi.

Kepada masyarakat transmigrasi itu BTM tegaskan jangan takut, kalau ada yang teror, intimidasi agar lapor, karena ini negara hukum, negara demokrasi. Biarlah rakyat memilih dengan hati nuraninya siapa pemimpin yang layak memimpin Papua ini ke depan yang lebih baik.

“Saya hadir untuk menjaga, melindungi dan mensejahterakan masyarakat yang ada di rumah besar Papua, saya akan melayani masyarakat, di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan infrastrukur,” ujarnya.

Maka itu saya datang di Bonggo, untuk menyentuh hati bapak Ibu, untuk memberikan hak suara kepada saya di tanggal 27 November mendatang.

“Apa yang masyarakat inginkan untuk saya bangun Bonggo, mungkin air bersih, PDAM belum ada, rumah yang tidak layak, lampu yang belum menyala, sampaikan, saya akan kembali untuk melihat jeritan bapak ibu, menuju masyarakat yang sejahtera, mandiri dan yang adil,” paparya.

BTM juga secara gamblang memaparkan visi misi, serta program- program unggulan, yang tentu akan mensejahterakan masyarakat Papua yang ada di satu kota dan delapan kabupaten.

(zon)