Jayapura, Teraspapua.com – Calon gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano menyampaikan pidatonya satu hari setelah meyalurkan hak suaranya pada 27 November 2024.
Melalui pidatonya, mantan walikota Jayapura dua periode itu tekankan suara rakyat adalah nyawa demokrasi.
Rakyat Papua simak pidatonya, yang disampaikan dari lantai dua kediamanya, jalan jeruk nipis, kotaraja, distrik Abepura, kota Jayapura, Papua, Kamis (28/11/2024) sekitar pukul 20.00 WIT.
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sang Penguasa Langit dan Bumi, yang senantiasa menuntun langkah-langkah kita di atas tanah Papua yang diberkati ini.
Hari ini, saya berbicara kepada hati setiap rakyat Papua dari pesisir Saireri yang biru, hingga dataran Tabi yang kokoh, dari desa-desa kecil di pelosok hingga denyut nadi kota yang ramai. Papua adalah rumah kita, jiwa kita, dan harapan kita.
Dengarkanlah, rakyat Papua yang saya cintai!
Suara kalian adalah nyawa demokrasi. Setiap tetes keringat yang kalian curahkan, setiap langkah menuju TPS, adalah sebuah janji bahwa masa depan Papua ada dalam genggaman kita. Tetapi perjalanan ini belum selesai. Demokrasi kita belum mencapai garis akhir.
Kita sedang berada di titik krusial yang akan menentukan apakah suara-suara rakyat akan berdiri tegak, atau tenggelam dalam gelombang manipulasi.
Pemilihan yang baru saja berlangsung menyisakan catatan penting, pelajaran besar yang harus kita renungkan. Salah satunya adalah rendahnya tingkat partisipasi pemilih. Ribuan suara memilih untuk diam, atau terdiam oleh berbagai alasan.
Suara-suara ini tidak hanya hilang sebagai angka, tetapi membuka celah bagi mereka yang ingin mengoyak demokrasi dengan cara-cara yang curang.
Ingatlah, saudara-saudaraku, demokrasi adalah amanah. Setiap suara yang kalian berikan bukan sekadar hak, tetapi titipan kepercayaan dari rakyat Papua kepada masa depannya.
Jika suara-suara ini hilang, disalahgunakan, atau dimanipulasi, maka yang dirugikan bukan hanya calon tertentu, tetapi seluruh rakyat Papua.
Hari ini, saya mengajak kita semua untuk membuka mata dan hati. Dari pesisir hingga dataran, dari kampung-kampung kecil hingga kota, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga suara rakyat ini tetap utuh hingga akhir proses.
Jangan biarkan suara yang sudah diperjuangkan dengan kerja keras hilang di perjalanan atau tergantikan oleh tangan-tangan kotor.
Papua sedang diuji, tetapi saya percaya pada kekuatan kita. Ini adalah saat untuk bersatu, untuk menjaga keadilan, dan memastikan demokrasi berdiri dengan kepala tegak. Proses ini mungkin penuh tantangan, tetapi jika kita melangkah bersama, Papua akan menjadi simbol kekuatan rakyat yang tak terkalahkan.
Rakyat Papua yang saya banggakan,
‘ Mari kita jaga demokrasi ini dengan hati yang tulus, dengan semangat yang menyala, dan dengan keberanian yang tidak tergoyahkan. Ini bukan sekadar perjuangan politik, ini adalah perjuangan martabat. Setiap dari kita adalah penjaga demokrasi, penjaga harapan, penjaga masa depan anak-anak kita.
Tidak ada kemenangan tanpa kerja keras, tidak ada keadilan tanpa keberanian, dan tidak ada masa depan tanpa persatuan. Papua adalah milik kita semua, dan kita memiliki tanggung jawab untuk membangun masa depan yang berakar pada kejujuran, keadilan, dan kebanggaan sebagai rakyat Papua.
Di bawah langit Papua yang luas, di atas tanah yang subur dengan sejarah dan budaya, kita berdiri dengan tekad yang membara. Mari kita jadikan momen ini sebagai bukti bahwa Papua bukan hanya tanah yang kaya akan sumber daya, tetapi juga tanah yang menjadi simbol keberanian dan persatuan.
Bersama-sama, kita akan menjaga suara rakyat, menghadapi tantangan dengan keberanian, dan membawa Papua melangkah menuju masa depan yang gemilang.
Viva Papua! Viva Demokrasi!
Demi Papua yang adil, sejahtera, dan penuh harapan.
Saya, Dr. Drs. Benhur Tomi Mano. M.M. Calon Gubernur Provinsi Papua