Jayapura, Teraspapua.com – Seperti yang telah diketahui bahwa Paslon 02 MARI-YO sedang mengajukan gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) karena mearasa tidak puas dengan pengesahan rekapitulasi perolehan suara pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua pada tanggal 14 Desember 2024 yang dimenangkan oleh paslon 01 BTM-YB berdasarkan Keputusan KPU Papua dengan nomor 250 Tahun 2024.
Menarik jika mencermati apa yang menjadi dasar aduan dari paslon 02 bahwa mereka mengajukan ada dua hal yakni soal proses pungut hitung dan soal prosedur pencalonan, yang menarik menurut kami adalah pada aspek prosedur pencalonan karena paslon 02 masih mengejar soal ditetapkannnya paslon 01 BTM-YB sebagai peserta pilkada.
“Bagi kami tahapan itu sudah lewat, paslon 02 juga pada waktu itu juga telah menggunakan hak dia untuk mendapatkan keadilan dalam menggugat putusan KPU papua terkait penetapan calon melalui bawaslu papua, PTTUN, terakhir di MA.
Yang menurut kami semua itu sudah terang benderang berdasarkan putusan MA sifatnya inkrah menolak gugatan paslon 02 terkait dengan putusan KPU Papua tentang penetapan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua.
Sehingga kata dia, paslon jangan lagi bermimpi untuk bisa menjadi calon Tunggal.
Begitu juga dengan gugatan mereka soal mutasi pejabat dilingkungnan Pemda Kabupaten Waropen, semua itu sudah digugat oleh paslon 02 dan semua sudah ada hasil bahwa gugatan mereka ditolak.
“Sehingga dengan dasar pertimbangan tersebut maka MK dapat Menolak permohonan sengketa yang diajukan oleh Paslon 02,” jelasnya.
Dikatakan, masuk pada aspek proses pungut hitung, kenapa yang diangkat oleh paslon 02 adalah Mamberamo Raya dan Sarmi bukan hasil suara dari Jayapura Selatan-Kota Jayapura yang nyata-nyata ada kurang lebih Sembilan ribuan suara penambahan suara kepada paslon 02 yang tidak dapat dipertanggung jawabkan oleh KPU Kota dalam plenonya.
Ini menurut kami lucu, menuduh orang lain curang, padahal mereka yang nyata-nyata melakukan kecurangan merasa lebih bersih.
Dari hal-hal seperti ini sudah tidak jujur, bagaimana mau pimpin Papua kedepan, rakyat akan dibohongi terus, rakyat akan diinjak-injak, maka rakyat papua menginginkan pemimpin yang jujur,” jelasnya.
(Let)