Kepala Sekolah harus Jemput Perubahan di Zona Transformasi

Krecensia Lesomar, selaku pemateri pada workshop peningkatan kapasitas kepala sekolah SD, SMP, SMA dan SMK YPK di Kabupaten Biak Numfor dan Supiori.

Jayapura, Teraspapua.com – Kepala sekolah adalah manager atau pemimpin yang merupakan tulang punggung kemajuan pada satuan pendidikan masing-masing.

Tanpa ada campur tangan dan kreatifitas dari seorang kepsek, masa depan anak-anak bangsa akan mengalami keterpurukan dalam mengarungi persaingan global yang semakin
pesat.

Demikian pula sekolah-sekolah yang ada dibawah naungan Yayaysan Pendidikan Kristen (YPK) kabupaten Biak Numfor dan Supiori. Pasalnya, kita sudah ada di zona transpormasi pendidikan.

“Seorang kepala sekolah di satuan pendidikannya masing-masing mau tidak mau harus beradaptasi dengan perubahan, tidak bisa berada di situasi itu-itu saja,” kata Krecensia Lesomar, kepada Teraspapua.com usai menjadi pemateri pada workshop peningkatan kapasitas kepala sekolah SD, SMP, SMA dan SMK YPK di Kabupaten Biak Numfor dan Supiori, tanggal 3 dan 4
Januari 2025.

Selama dua hari mantan kepala SMA Kathada Jayapura ini membawahkan materi tentang , transformasi satuan pendidikan dan Perencanaan berbasis data.

Kricensia Lesomar berharap kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus beradaptasi dengan perubahan yang ada, tidak bisa berada di situasi yang konvensional, tetapi harus berubah mengikuti perkembangannya.

“Mengapa?, karena tuntutan anak-anak, siswa-siswi kita sekarang sudah mengadaptasi dengan perkembangan teknologi. Oleh karena itu sebagai pemimpin, leader di sekolah memang harus beradaptasi juga dengan perkembangan yang ada.” timpanya.

Sehingga apapun yang menjadi program kebijakan dari sekolah, harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga anak-anak bisa mengikuti perkembangan yang ada itu, melalui pembelajaran.

“Jadi, bagaimana merancang pembelajaran yang terintegrasi digital, inovatif, yang menyenangkan, karena kita tidak bisa lagi dengan hanya membaca saja, tetapi dari membaca itu mereka bisa menggunakan media-media yang berbasis teknologi,”paparnya.

Tapi sambung dia, memang kita tidak bisa pungkiri juga, bahwa ketika kita bicara tentang transformasi, itu pasti ada tantangan yang perlu kita hadapai.

Hanya saja sebagai kepala sekolah harus memahami bahwa perubahan itu tidak harus langsung berubah serta merta 100 persen, dia melalui proses, ada tahapan-tahapan.

Misalnya tahun ini kita bisa melakukan perubahan di tangga kedua ,besok tangga ketiga dan akhirnya sampai ke puncak perubahan yang diinginkan sesuai dengan apa yang di programkan atau direncanakan oleh bapak Ibu kepala sekolah.

“Kita ketahui dalam kebijakan Mendikdasmen yang baru ini, suka tidak suka memang kita juga harus beradaptasi dengan apa yang menjadi kebijakan menteri pendidikan saat ini,”ajaknya.

Dimana kita ketahui bahwa sesuai visi bapak Presiden kita yang dirumuskan dalam 8 misi atau aspek cita itu, kemudian bapak menteri bagaimana untuk mewujudkan visi bapak Presiden adalah meningkatkan SDM.

“Kalau bicara SDM berarti tentang kepala sekolah, guru sebagai garda terdepan di dunia pendidikan, yang kita ketahui bahwa dalam program ini ada tujuh kebiasaan, Indonesia yang hebat dan juga ada pendekatan pembelajaran deep learning (belajar secara mendalam),” paparnya.

Semua ini, tanpa kita sadar bahwa kita sudah ada di zona transformasi yang harus kita jemput perubahan-perubahan itu sebagai pemimpin di sekolah masing-masing.

Lesomar juga menambahkan, terkait perencanaan berbasis data, itu sangat penting sekali untuk kepala sekolah harus memahami yang menggunakan raport pendidikan.

Karena dari situ kita akan mengetahui apa yang menjadi akar masalah dari mutu atau kualitas sekolah kita. Nah, sebagai kepala sekolah itu sangat penting sekali mereka memahami apa saja yang terdapat dalam raport pendidikan, apa saja yang menjadi akar masalah, dan bagaimana mencari solusi sama tindakan lanjut.

Ditambahkan, setelah kepala sekolah memahami apa yang menjadi akar masalah, kemudian dibuat di dalam suatu program kegiatan.

Program kegiatan inilah yang menjadi salah satu tugas dari seorang kepala sekolah, bagaimana mengelola keuangan, menggunakan keuangan berdasarkan perencanaan data yang terdapat di dalam raport pendidikan.

Harapanya, raport pendidikan yang diperoleh tahun ini ada perubahan, yang menuju ke arah yang baik di tahun berikutnya,” tukasnya.

(Har/Rck)